Melepas Ikatan Setan

oleh -
Ilustrasi. (media.alkhairaat.id)

Jangan kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS. Al Baqarah: 168).

Sejujurnya, ada banyak orang yang sudah berumur setengah abad atau bahkan sudah menjelang pikun, masih belum mampu melaksanakan shalat dengan baik. Tak sedikit yang melambat-lambatkannya atau bahkan meninggalkannya. Apalagi shalat Isya atau subuh. Orang yang demikian berarti sedang ikatan setan.

Sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Setan mengikatkan tiga ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika dia sedang tidur. Pada tiap ikatannya, setan membisikkan, “Malam masih lama, maka lanjutkanlah tidurmu!’ Jika orang itu bangun lalu berzikir kepada Allah Azza wa Jalla (membaca doa), maka terlepaslah satu ikatan. Jika dia berwudhu, maka terlepaslah ikatan kedua. Jika setelah itu dia menunaikan shalat, maka semua ikatan itu pun terlepas, sehingga dia menyongsong pagi hari dengan ceria, penuh semangat. Namun jika tidak demikian, maka ia akan memasuki waktu pagi hari dengan jiwa yang jelek dan malas” (HR. Al-Bukhari).

Ini adalah hadits nabi yang wajib diimani. Barangkali ada yang bertanya-tanya, mana buktinya, kan tidak terasa kencingya?

BACA JUGA :  BI Sulteng Jadikan Ponpes Madinatul Ilmi sebagai Percontohan menuju Pembentukan Hebitren

Kita jawab, sebagaimana setan adalah makhluk ghaib maka kencingnya pun termasuk barang ghaib yang tidak dapat dirasakan dengan panca indera. Karena bila kencingnya setan ini dapat dirasakan akan hilanglah hikmah untuk beriman kepada sesuatu yang ghaib, bahkan keghaiban ini menjadi ujian bagi kita, apakah kita akan mengimaninya atau tidak.

Saat alarm HP berbunyi, adzan Shubuh pun sangat jelas terdengar, tapi rasanya mata ini susah untuk dibuka dan rasa malas pun menyelimuti tubuh kita untuk bangun melaksanakan shalat shubuh berjamaah. Mungkin ini pernah terjadi pada diri kita, atau tidak menutup kemungkinan hal ini terjadi berkali-kali pada diri kita.

Apa sebabnya? tidak lain karena setan mengikat pada tengkuk setiap orang seperti yang ternukil hadits diatas.

BACA JUGA :  Anwar Hafid Yakin Program Satu Rumah Satu Sarjana Bisa Mengantar menuju "Sulteng Emas 2045"

Demikianlah cara setan bekerja. Ia tidak pernah berputus asa untuk menggoda dan menyesatkan manusia. Beragam cara ia lakukan, termasuk program rutin tiap malam. Yakni, setan membuat ikatan di tengkuk orang yang tidur. Bukan hanya satu ikatan, tetapi tiga lapis ikatan.

Para ulama berbeda pendapat apakah ikatan yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah ikatan yang sebenarnya atau tidak. Namun pada prinsipnya, para ulama sepakat syetan bisa membuat jiwa menjadi kotor dan malas dengan cara seperti hadits tersebut.

BACA JUGA :  Akademisi UIN: Dua Tahap Krusial Pencalonan Berpotensi Pelanggaran Administrasi

Jika kita melihat fenomena kehidupan umat Islam dewasa ini, agaknya program syetan ini cukup berhasil. Indikatornya, banyak masjid yang sepi saat Shubuh. Banyak muslim yang terlambat bangun alias kesiangan. Lalu efeknya, kita mendapati masyarakat muslim yang karakternya jauh dari nilai-nilai Islam dan semangat beramalnya rendah. Persis seperti akumulasi “khabiitsa an nafsi kaslan” pada hadits tersebut.

Karena itu, sepantasnya setiap terbersit niat untuk mengabaikan shalat, segera mengingatkan diri agar berjuang melawan musuh bebuyutan, yaitu setan. Setan tak pernah mengajak kecuali ke neraka. Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)