PALU – Memasuki hari kedua paska tewasnya dua DPO MIT Poso, evakuasi jenazah oleh pihak yang berwajib belum dapat dilaksanakan, karena terkendala medan berat dan faktor cuaca.
Upaya evakuasi dengan menggunakan hellycopter terkendala hujan cukup lebat dua hari terakhir di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan kondisi hutan lebat.
Pagi tadi, tim evakuasi darat dibantu masyarakat Desa Tanalanto berupaya untuk kelokasi kejadian, dan sekitar pukul 12.20 Wita tim evakuasi sudah bertemu dengan tim Tricakti III yang melumpuhkan dua teroris Poso.
Kabid Humas Polda Sulteng, selaku Kasatgas Humas Ops Madago Raya, Kombes Polisi Didik Supranoto dihadapan media di Palu, Selasa (13/7) mengatakan, upaya maksimal untuk membawa keluar dua jenazah DPO teroris Poso telah dilakukan tim evakuasi dibantu masyarakat.
“Setelah dua hari terakhir upaya untuk evakuasi udara dengan hellycopter, terkendala cuaca dan medan berat, sehingga hari ini , Selasa 13 Juli 2021, diupayakan evakuasi darat dibantu masyarakat, ” terang Didik.
Didik mengatakan, TKP lokasi penyergapan teroris Poso sangat jauh dari pemukiman masyarakat, perjalanan dari Desa Tanalanto menuju batas Dusun Tokasa hanya bisa menggunakan motor trail berjarak 8 Kilo meter.
“Kemudian tim evakuasi harus berjalan kaki kurang lebih 5 sampai 8 jam untuk mencapai TKP. Upaya evakuasi terus dilakukan dibantu oleh masyarakat setempat,” ujarnya.
Olehnya, Didik memohon doa masyarakat, semoga tim evakuasi dapat bekerja dengan aman dan selamat, serta kedua jenazah teroris bisa segera dibawa ke Rumkit Bhayangkara Palu guna dilakukan otopsi dan identifikasi.
Diketahui, Ahad (11/7) pukul 03.30 Wita kemarin, Satgas Madago Raya berhasil melakukan penyergapan diduga camp dihuni lima DPO teroris Poso, di pegunungan batu tiga, Dusun Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong.
Penyergapan tersebut telah melakukan tindakan tegas terukur 2 DPO teroris Poso dan tiga lainnya berhasil melarikan diri, yang diperkirakan juga mengalami luka tembak.
Reporter : Ikram
Editor : Yamin