Masykur Desak Pemkab Buka “Isolasi” Desa Bou

oleh -

DONGGALA – Anggota DPRD Provinsi Sulteng, Muh. Masykur mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala untuk menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung jaringan komunikasi di Desa Bou, Kecamatan Sojol, Kabupaten Donggala.

Desakan ini disampaikan Masykur setelah bertatap muka langsung dengan aparat pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat dan masyarakat setempat, saat melakukan reses di Gedung PKK Desa Bou, Jumat (08/12).

Masykur menjelaskan, di era saat ini, yang namanya alat komunikasi seperti HP dan smartphone merupakan kebutuhan penting, tanpa terkecuali.

Sehingga kata dia, menjadi tanggung jawab bagi pemerintah untuk menyediakan fasilitas tersebut, baik melalui program pemerintah maupun lewat tangan pemerintah mendorong pihak swasta selaku penyedia sarana dan fasilitas sebagaimana yang sudah tersedia di wilayah lainnya.

BACA JUGA :  Dukung Program Pemerintah, Alfamidi Salurkan Ribuan Telur Cegah Stunting di Kota Palu

“Sebagaimana warga masyarakat di wilayah lain, sebanyak 2.300 jiwa warga Desa Bou juga berhak menikmati hal seperti itu. Ini juga dimaksudkan untuk menyudahi keterisolasian wilayah Bou selama puluhan tahun,” sahut Masykur.

Sebab, kata dia, jika fasilitas tersebut tersedia, maka manfaatnya jauh lebih besar, mobilitas serta tumbuh kembang ekonomi desa dalam taraf tertentu akan Nampak.

“Kita berharap agar aspirasi warga masyarakat Desa Bou segera dapat disahuti oleh Pemda, desa yang dikenal sebagai salah satu penghasil cengkeh di Kabupaten Donggala,” tutup Masykur.

Kepala Desa Bou, Arsyad Djaelangkara, menyampaikan, salah satu permasalahan utama di wilayahnya adalah belum adanya tower penangkap signal. Sampai saat ini, masyakarat belum dapat memfungsikan Hand Phone (HP) yang dimiliki.

BACA JUGA :  Mahasiswa UIN Datokarama Palu Laksanakan KKN di Thailand

“Kami sangat berharap kiranya aspirasi kami ini dapat diteruskan agar Pemda dapat memfasilitasi pembangunan tower, sehingga warga dapat menikmati jaringan komunikasi yang tersedia,” katanya.

Dia juga menyebut permasalahan infrastruktur seperti irigasi yang juga belum tersedia. (RIFAY)