Masykur Desak Pemda Segera Berdayakan Petani

oleh -
Kegiatan dialog publik "Dampak Buruk Kondisi Ekonomi Kaum Tani Pasca Bencana Alam di Kabupaten Sigi" yang dilaksanakan Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Sulawesi Tengah di Dusun IV (Vatampina), Desa Sibowi, Kamis (13/12). (IST)

SIGI – Anggota DPRD Sulteng, Muhammad Masykur mendesak pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten agar segera mendistribusikan bantuan benih dan alat pertanian khususnya di Desa Sibowi, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi.

Desakan tersebut disampaikan Masykur usai pelaksanaan dialog publik “Dampak Buruk Kondisi Ekonomi Kaum Tani Pasca Bencana Alam di Kabupaten Sigi” yang dilaksanakan Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Sulawesi Tengah di Dusun IV (Vatampina), Desa Sibowi, Kamis (13/12).

Masykur mengatakan, kondisi petani di Desa Sibowi butuh respon cepat dari pemerintah daerah, sebagai wujud percepatan pemulihan pascabencana 28 September 2018. Pasalnya, seluas 450 hektar lahan sawah kini tidak bisa diolah karena irigasi Gumbasa rusak akibat gempa.

BACA JUGA :  Pasangan Sony - Yusuf Optimis Menang di Pilkada Poso

Sementara, petani sudah ingin bangkit mengolah lahan yang ada, namun terkendala dengan benih dan sarana pendukung pertanian lainnya.

“Sektor pertanian satu-satunya penopang utama warga di Kabupaten Sigi yang hampir semua terpapar bencana 28 September, termasuk di Kecamatan Tanambulava, Gumbasa, Sigi Biromaru, Dolo, Dolo Barat, Dolo Selatan, Marawola,” urainya.

Diketahui, pascabencana lalu, hampir seluruh warga keluar mencari pekerjaan sebagai buruh serabutan demi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlama-lama lahan pertanian ditinggal jadi terlantar,” tutup Masykur.

Dalam dialog publik tersebut, Ketua Gapoktan Mekar Sari Desa Sibowi, Darpan Sahuri, menyampaikan perlunya pemerintah daerah dalam menyalurkan bantuan secara merata ke kelompok tani, agar semua petani tidak merasa ada yang dibantu dan ada yang tidak.

BACA JUGA :  Ahmad Ali: Kritik Kondisi Jalan di Kotaraya Bukan Serangan Personal

“Apalagi akibat bencana ini semua kita mengalami dampak yang sama. Rumah rusak dan lahan pertanian tidak bisa diolah, bahkan sebagian warga masih ada di tenda pengungsian,” sahut Darpan. (RIFAY)