PALU – Camat Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Rony A Tombolotutu, S.Sos., M.Sos, mengambil inisiatif menggerakkan warganya untuk menyumbang kegiatan Haul ke-55 Habib Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua), tahun 2023 ini.
Dari hasil penggalangan, berhasil terkumpul uang tunai sebesar Rp33 juta, beras sebanyak delapan karung dan kayu bakar sebanyak 1 pick up. Sumbangan tersebut sudah diserahkan kepada panitia haul di Palu.
Camat Tinombo, Rony A Tombolotutu yang dihubungi media ini, Ahad (30/04), mengatakan, penggalangan dana dilakukan dengan terlebih dahulu rapat bersama pemerintah desa, dilanjutkan dengan sosialisasi kepada masyarakat di masing-masing desa.
“Jadi ini semua murni dari masyarakat, tanpa paksaan. Jadi partisipasi ini dari pemerintah desa dan masyarakat. Saya sendiri menggerakkan masyarakat agar bisa bersatu menyisihkan sebagian rejekinya untuk menyumbang di haul,” katanya.
Ia menambahkan, hal yang sama sudah pernah dilakukan sebelumnya sewaktu dirinya masih menjadi camat di Tinombo Selatan.
“Kita bisa menyaksikan antusias masyarakat untuk menyumbang maupun hadir langsung di haul. Makanya kami berpikir semua ini juga mesti ada kerja sama untuk menyukseskan haul. Tapi lebih dari semua itu, ini semua termotivasi dengan besarnya jasa Guru Tua, khususnya kepada kami masyarakat di Tinombo,” imbuhnya.
Moh Nasir Sulaeman, cucu dari H Moh Yusuf Sulaeman (Komda Alkhairaat pertama wilayah Tinombo, Tomini dan Moutong), mengatakan, sumbangan haul ini atas inisiatif Camat Tinombo Rony Adisatya Tombolotutu.
“Alhamdulillah bantuan sudah kami serahkan tadi malam di kediaman, Habib Idrus bin Ali Alhabsyi. Semoga segala bantuan kita akan jadi nilai ibadah dan mendapatkan ganti yang lebih baik lagi dari Allah Swt kepada masyarakat yang sudah mau menyumbang untuk kegiatan Haul,” ujarnya.
Semasa Guru Tua hidup, setiap ia berkunjung ke Tinombo, ada dua sahabat yang selalu melayaninya, yaitu H Moh Yusuf Sulaeman dan Raja Kuti Tombolotutu selaku tokoh pemerintahan pada masa itu.
“Sehingga cinta Camat Tinombo kepada Guru Tua ini adalah darah yang mengalir dari kakeknya Raja Kuti Tombolotutu yang merupakan sahabat dari Guru Tua setiap kunjungan ke Tinombo,” kata Abah Nasir, sapaan akrab Moh Nasir Sulaeman. (RIFAY)