Ma’sum Rumi : Penyuluh Jangan Terjebak Fanatik Kelompok Politik

oleh -
Suasana Penilaian Penyuluh Teladan tingkat Kota Palu, di aula Kantor Kemenag Kota Palu, Jum’at (21/06) (FOTO : MAL/YAMIN)

PALU –  Para penyuluh agama Islam yang di bawahi oleh Kementerian Agama (Kemenag) memiliki tugas sebagai perwakilan pemerintah, dalam memberikan pemahaman dan pembinaan keagamaan di tengah-tengah masyarakat.

Olehnya, para penyuluh agama dinilai memiliki peran besar dalam mewujudkan suasana sejuk di tengah-tengah masyarakat. Salah satu perwujudannya, kata Kepala Kantor Kemenag Kota Palu, H. Ma’sum Rumi, adalah para penyuluh tidak terjebak dalam kefanatikan pada kelompok politik tertentu.

“Saya tidak mau dengar ada kefanatikan politik. Karena mendukung salah satu pihak, jadinya menyudutkan pihak yang lain. Itu yang saya tidak mau dengar, karena artinya penyuluh bukan lagi berada pada tugasnya untuk menyejukkan masyarakat yang ada di bawah,” tegas Ma’sum, pada pembukaan Penilaian Penyuluh Teladan tingkat Kota Palu, di aula Kantor Kemenag Kota Palu, Jumat 21 Juni 2019.

BACA JUGA :  Rupbasan Palu Tingkatkan Kinerja Tim Humas

Terkait penilaian penyuluh teladan, Ma’sum menekankan siapapun yang terpilih adalah yang terbaik di tingkat Kota Palu, untuk mewakili Kota Palu pada tingkat Provinsi Sulteng nantinya. Olehnya, para penyuluh yang mengikuti seleksi diminta untuk menunjukkan presentase yang terbaik di hadapan tim penilai.

“Siapapun yang terpilih mewakili Kota Palu di tingkat Provinsi itulah yang terbaik, karena tim penilai hari ini adalah orang-orang yang terbaik, pasti hasilnya juga akan terbaik,” ujar Ma’sum.

BACA JUGA :  Polres Morowali Ungkap Dua Kasus Narkotika

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kantor Kemenag Kota Palu, Dr. H. Mun’im Godal menerangkan, penilaian penyuluh agama Islam teladan tersebut diikuti 57 orang penyuluh agama Islam se-Kota Palu baik penyuluh PNS maupun non-PNS.

Mun’im menuturkan, para penyuluh tersebut akan menampilkan presentase kegiatan pembinaannya di tengah-tengah masyarakat, di hadapan 3 orang tim penilai yang terdiri dari 2 orang akademisi dan 1 orang  Ketua Penyuluh. Beberapa indikator yang dijadikan penilaian dari tim penilai, yakni berkaitan dengan inovasi program yang dijalankan penyuluh, kemampuan komunikasi verbal di tengah-tengah masyarakat, serta visualisasi bukti kegiatan para penyuluh yang telah berjalan serta tulisan tentang hal tersebut.

“Kami minta kepada mereka untuk membuat visualisasi supaya bisa dipaparkan. Insyaallah yang terpilih masing-masing satu orang penyuluh PNS dan satu orang penyuluh non-PNS untuk mewakili Kota Palu di tingkat Provinsi,” tandasnya. (YAMIN)