PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menghadiri peresmian nama Masjid Raya Baitul Khairaat, di Jalan WR Supratman, Kota Palu, Jumat (07/02).

Sebelumnya, masjid terbesar di Kota Palu ini bernama Masjid Agung Darussalam. Namun akibat gempa bumi 28 September 2018 lalu, masjid ini mengalami kerusakan, kemudian dibangun kembali dan berganti nama menjadi Masjid Raya Baitul Khairaat.

Perubahan nama ini secara resmi menggambarkan semangat kebersamaan, keberagaman, dan penghormatan terhadap nilai-nilai agama yang universal.

Nama “Baitul Khairaat” yang berasal dari bahasa Arab, berarti “Rumah Kebaikan”, diharapkan menjadi simbol kemajuan dan kedamaian bagi umat Islam dan seluruh masyarakat Sulawesi Tengah.

Peresmian dilakukan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura, dihadiri unsur forkompinda, para kepala OPD, stakeholder, mitra kerja, panitia pembangunan masjid, serta tokoh masyarakat.

Gubernur Rusdy Mastura menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan masjid ini.

“Papan nama yang diresmikan hari ini adalah identitas yang mempertegas keberadaan masjid raya sebagai ikon religiusitas di Sulawesi Tengah,” ujar Gubernur.

Gubernur juga menekankan bahwa peresmian nama masjid ini merupakan langkah penting dalam mempererat tali persaudaraan antar umat beragama dan memperkuat nilai-nilai kerukunan yang telah lama menjadi tradisi masyarakat Sulawesi Tengah.

“Masjid Raya Baitul Khairaat diharapkan tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan yang bermanfaat bagi semua kalangan,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran masjid sebagai pusat ibadah dan pendidikan moral bagi generasi muda.

Reporter : */Hamid
Editor : Rifay