PALU- Saat Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura memimpin upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-78, wajahnya masih tampak pucat. Masih tergambar tenaga yang ringkih usai pemulihan dari sakit yang dideritanya.
Sebagaimana diketahui, setelah menjalani perawatan intensif selama enam bulan di salah satu rumah sakit di Jakarta, Gubernur Mastura berhasil pulih dan kembali kerja. Namun demikian, kondisi fisik Gubernur Mastura yang kini, lebih memerlukan keterlibatan dari Wakil Gubernur Sulteng, Ma’mun Amir.
Beberapa rangkaian acara peringatan HUT RI seperti pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dan malam renungan di Taman Makam Pahlawan harus diwakilkan oleh wakil gubernur. Meskipun demikian, Gubernur Mastura tetap mengambil peran penting dalam upacara kenaikan bendera merah putih.
Karo Administrasi Pimpinan, Eddy Lesnusa, menegaskan bahwa meski gubernur menunjukkan keterbatasan fisiknya, ia tetap bertekad memimpin upacara khusus tersebut. Semangatnya yang tak padam menginspirasi semua yang hadir pada perayaan tersebut.
“Dengan tekad yang kuat, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura melambangkan semangat kemerdekaan yang tetap berkobar di hati setiap warga negara, meskipun dalam keterbatasan dan tantangan fisik,” ujar Eddy Lesnusa kepada media ini, di lokasi upacara di halaman Kantor Gubernur, Kamis (17/8).
Menurutnya, saat ini melihat kondisi gubernur yang belum memungkinkan mengendel berbagai acara, namun untuk upacara kenaikan bendera merah putih panitia gubernur yang memimpin upacara pagi ini.
Upacara kenaikan bendera merah putih dalam rangka memperingati Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 78, di Kantor Gubernur Sulteng berlangsung lancar. Usai pengibaran, seluruh tamu undangan memberikan aplous kepada para anggota Paskibra Sulteng yang telah usai melakukan tugasnya dengan baik.
Di sisi lain adapula beberapa orang tua pendamping paskibra sampai meneteskan air mata, melihat kesuksesan anaknya dalam menjalankan pengibaran bendera merah putih.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG