PALU – Masamah M Amin Syam, seorang penulis dengan dedikasi tinggi selama lebih dari empat dekade dalam dunia kesusastraan, kembali menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. Penghargaan ini diserahkan melalui Dinas Pendidikan Kota Palu pada perayaan HUT Kota Palu ke-46.
Masamah, yang telah menulis 48 buku sejak tahun 1999, mengungkapkan kegembiraannya menerima penghargaan tersebut. “Saya merasa senang dan tentunya saya bangga untuk kesekian kalinya mendapatkan penghargaan. Meskipun sering mendapat apresiasi, saya berencana tetap menulis buku, insya Allah untuk tahun depan,” ujar Masamah pada Selasa (1/10).
Selama kariernya, Masamah telah meraih 30 lebih penghargaan atas kontribusinya di bidang literasi dan sastra. Beberapa penghargaan yang pernah ia terima termasuk Satya Lencana Karya Satya dari tiga presiden Indonesia: Soeharto, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta penghargaan dari PMI sebagai pendonor darah sebanyak 75 kali, yang diberikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura.
Selain itu, ia juga menerima Penghargaan Dedikasi Tinggi dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, serta penghargaan dari Balai Bahasa Sulawesi Tengah sebagai Penyair Berjasa dalam Bidang Literasi di Sulawesi Tengah. Di tingkat lokal, Walikota Palu, H. Hadianto Rasyid turut menganugerahinya sebagai Tokoh Sastra dan Budayawan Kota Palu.
Dalam dunia akademik, Rektor Universitas Alkhairaat (Unisa), Dr. Umar Alatas, juga memberikan apresiasi atas pengabdian, loyalitas, dan prestasinya di Fakultas Sastra Unisa. Sementara itu, penghargaan dari Kepala MAN 1 Palu, Hj. Zaenab, diserahkan atas dedikasi Masamah sebagai pendidik selama 40 tahun di Kementerian Agama, yang diberikan saat peringatan Hari Kartini.
Masamah menegaskan bahwa meskipun telah banyak menerima penghargaan, semangatnya untuk terus berkarya tetap menyala. “Saya tidak akan berhenti menulis. Sastra adalah bagian dari hidup saya, dan saya berharap bisa terus memberikan sumbangsih untuk dunia literasi di Indonesia,” tutupnya.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG