DONGGALA – Produksi kain tenun Donggala di Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah tetap berjalan normal selama masa pandemi Covid-19.
Pada awal-awal pandemi memang sedikit mengalami hambatan dalam pemasaran, namun beberapa bulan terakhir ini mulai bangkit seperti sebelum-sebelumnya.
“Apalagi sejak adanya pembangunan dan pemafaatan rumah tenun yang difasilitasi pihak Bank Indonesia, pengrajin sangat terbantu karena adanya fasilitas khusus membuat kain,” ungkap Kepala Desa Towale, Mohammad Subhan Tahir, Ahad (21/03).
Saat ini, kata dia, rumah tenun atau sou pontanu sebanyak lima unit sudah digunakan kelompok pengrajin Yamamore Towale.
Bangunan yang difasilitasi Bank Indonesia kerja sama Asosiasi Tenun Donggala dan Pemerintah Desa Towale itu dalam rangka persiapan pencanangan Towale sebagai desa tenun yang akan diresmikan pada April mendatang.
Menurut Subhan, ditunjukknya Desa Towale sebagai desa tenun merupakan satu kebanggaan tersendiri bagi pemerintah setempat. Sebab, dari banyak desa yang ada di Banawa Tengah, Desa Towale yang mendapat predikat desa tenun.
Tentu, kata dia, hal ini tidak lepas dari kepedulian masyarakatnya yang tetap mempertahankan tradisi tenun tradisional walaupun ada desa lain yang membuat secara modern ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).
“Karena itu kami atas nama pemerintah desa terus mendorong pengrain agar mereka tetap mempertahnkan gedokan yaitu alat tenun tradisional dalam pembuatan kain. Hasilnya selain berkualitas baik juga memiliki nilai seni yang cukup tinggi,” jelas Subhan.
Berdasarkan data yang ada, saat ini masih ada 129 pengrajin di Desa Towale yang aktif membuat kain tenun. Ini merupakan warisan yang diturunkan dari masa ke masa sehingga sarung Donggala yang sejak lama dikenal bisa dipertahankan.
Ketua Asosiasi Tenun Donggala, Imam Basuki, mengatakan, dalam merespon pengrajin tenun Towale yang tetap eksis dengan tradisinya, maka pihaknya akan melakukan pembinaan dari aspek manajemen, yaitu meningkatkan pemasaran.
“Artinya pihak asosiasi akan membantu dalam pemasaran bila produksi cukup banyak, selain adanya wadah galeri tenun bisa menampung dengan bantuan dana desa sesuai program pemerintah desa setempat,” kata Imam.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay