PALU – Mantan Wali Kota Palu, Rusdy Mastura membeberkan kondisi kelistrikan yang ada di Sulteng, khususnya Kota Palu.
Penjelasan ini disampaikan Rusdy Mastura saat melakukan pertemuan dengan sejumlah masyarakat Kota Palu dan Anggota DPRD Sulteng, di Ruang Baruga DPRD, Jumat (02/06).
Seharusnya, kata Cudy, sapaan akrabnnya, pemadaman listrik di Sulteng tidak mesti sering terjadi. Selain memiliki ketersediaan pembangkit, seperti PLTA Sulewana dan PLTU Mpanau, Sulteng memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan sebagai energi listrik.
“Seperti sungai Surumana, Gas dan lainnya,” kata Ketua DPD Partai Golkar Donggala tersebut yang mengaku masih mengurus persoalan kelistrikan.
Namun kata dia, khusus untuk Sungai Surumana, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) baru bisa di tahun 2022.
Namun menurutnya, hal itu dapat disiasati dengan membentuk regulasi di daerah dan menyerahkan pengelolaannya kepada pihak ketiga
Sementara Wakil Ketua DPRD Sulteng, Alimuddin Pa’ada mengaku sepakat dengan hal tersebut. Seharusnya, kata dia, PLN tidak lagi membangun pembangkit, melainkan hanya menyiapkan jaringan saja.
“Ya kalau bisa PLN transparan, jika memang tidak mampu membangun pembangkit, kita serahkan saja kepada pihak ketiga,” jelasnya.
Sementara salah satu perwakilan massa aksi dari Aliansi Masyarakat Peduli Kota Palu, meminta agar PLN di Sulteng berani menjadi cabang sendiri, tidak lagi bergantung di wilayah Suluttenggo.
Dia juga menyarankan adanya pembentukan dewan energi di Sulteng.
Kemarin, Aliansi Masyarakat Peduli Kota Palu, berunjukrasa di DPRD Provinsi Sulteng. Massa gabungan dari berbagai organisasi itu menyuarakan aspirasi kepada para wakil rakyat terkait pemadaman tak beraturan yang dilakukan PLN Persero Area Palu, sejak awal bulan Ramadhan lalu.
Mereka meminta DPRD segera bersikap memanggil para petinggi PLN termasuk Manager PLN yang menaungi area Palu di Manado.
“PLN harus menjelaskan semua ini. Katanya sistem kelistrikan kita surplus, tapi mengapa selalu ada pemadaman yang terjadi mendadak tanpa pemberitahuan. Kita bisa bilang, PLN sudah melakukan pembohongan publik,” kata perwakilan massa aksi lainnya.
Kehadiran massa aksi diterima oleh Wakil Ketua DPRD, Alimuddin Pa’ada di Ruang Baruga. Pertemuan juga dihadiri sejumlah legislator, seperti Erwin Lamporo, Zulfakar Nasir, Suprapto Dg Situru, Muhammad Masykur, Yahdi Basma dan Hasan Patongai.
DPRD secara kelembagaan akan mengupayakan pemanggilan petinggi PLN di Manado dan Manager PLN Area Palu, Emir Muhaimin. (RIFAY)