POSO – Satgas Operasi Madago Raya di Kabupaten Poso kembali menerima penyerahan simbol-simbol terlarang, berupa jaket dan bendera ISIS, dari seorang mantan simpatisan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) berinisial AD.
Serah terima berlangsung, Jumat (25/10), di Kelurahan Moengko Lama, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, Jumat (25/10), menandai langkah penting dalam upaya deradikalisasi yang digalakkan Satgas Madago Raya.
AD, yang sempat bergabung dengan MIT dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Poso pada tahun 2016, menyatakan rasa terima kasih atas pembinaan yang diterimanya dari Satgas Madago Raya.
Menurutnya, pendekatan ini membuatnya tergerak untuk meninggalkan simbol keterkaitannya dengan organisasi ekstrem.
Selain atribut ISIS, pada hari yang sama, warga Desa Lape, Kecamatan Poso Pesisir, menyerahkan sejumlah amunisi yang ditemukan saat membersihkan gudang milik mertuanya yang telah meninggal.
Warga berinisial M menyerahkan 14 butir amunisi tajam kepada Bhabinkamtibmas Desa Lape yang tergabung dalam Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya.
Kepala Operasi Madago Raya, Kombes Pol. Boy F.S. Samola, mengucapkan terima kasih atas inisiatif warga dalam mendukung keamanan Poso.
“Kami mengapresiasi langkah warga yang semakin percaya pada upaya menciptakan kedamaian di Kabupaten Poso,” ujar Kombes Pol. Boy Samola kepada awak media, Sabtu (26/10).
Kombes Pol. Boy Samola juga menjelaskan bahwa pendekatan preemtif dan preventif dari Satgas Madago Raya membantu masyarakat berperan aktif dalam menjaga stabilitas.
Ia mengimbau masyarakat yang masih menyimpan atau menemukan barang berbahaya, seperti amunisi atau senjata, untuk segera melaporkannya demi keamanan bersama.
Satgas Madago Raya berkomitmen terus memperkuat sinergi dengan elemen masyarakat, dengan harapan langkah ini bisa menginspirasi warga lain untuk turut serta dalam menjaga keamanan Poso dan mengakhiri paham radikalisme di wilayah tersebut. *
Editor : Yamin