Mantan Sekab Parimo Sukses Kembangkan Tambak Udang Berteknologi Intensif

oleh -
Ardi Kadir saat melakukan tabur benih udang vaname menggunakan sistem teknologi intensif. (FOTO: IST)

PARIMO – Mantan Sekretaris Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Ardi Kadir kembangkan tambak udang vaname menggunakan teknologi intensif dinilai lebih produktif serta memiliki peluang besar.

“Saya mengajak petambak tradisional untuk beralih menggunakan sistem modern, karena lebih  efektif ketimbang skema tradisional, dan keuntungannya pun cukup besar,” ungkapnya saat dihubungi, Ahad (27/03).

Menurut dia, pengembangan sistem ini telah dilakukan sejumlah perusahaan yang berinvestasi di Parimo. Seperti dalam penaburan benih perdana sebanyak 350 ribu benur udang dengan luasan kolam 250 meter persegi diestimasikan dapat menghasilkan produksi 9 ton.

Ia mengaku, meski nilai investasi sedikit lebih tinggi ketimbang tambak tradisional, namun sekali panen dapat menutupi modal yang sudah dikeluarkan.

BACA JUGA :  Satu Anggota DPRD Sulteng Jalani Pelantikan dari Dalam Lapas

Saat ini kata dia, lahan tambak miliknya sebanyak delapan kolam, namun untuk pengembangan selanjutnya baru memanfaatkan empat kolam dengan luasan bervariasi.

“Efektivitas tambak udang vaname sistem intensif dan tradisional jauh berbeda. Estimasi hitungan 1 hektare dengan isi 350 ribu benur hanya bisa memproduksi kurang lebih 1 ton udang, sedangkan pola teknologi intensif dengan ukuran kolam 250 meter persegi dapat memproduksi 9 hingga 10 ton sekali panen,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, penggunaan teknologi intensif dilakukan secara tersistem. Penggunaan air laut misalnya, harus melalui proses penyaringan ditempat khusus hingga dinyatakan benar-benar steril, kemudian dimasukan ke dalam kolam guna menganggu risiko kegagalan perkembangan benur, begitu pun penataan kolam menggunakan material sederhana tanpa harus di dinding Benton.

BACA JUGA :  Prioritaskan Kesejahteraan Nelayan, Yasin Janji Bangun Pabrik Pengolahan Ikan

Sejauh ini, harga pasar untuk udang vaname berkisar diangka Rp45 ribu per kilogram hingga ratusan ribu, sesuai dengan ukuran diinginkan pasar.

“Semakin kecil ukuran (udang vaname), maka semakin tinggi harga jualnya, dan pasar udang vaname sudah jelas, menyasar pasar ekspor,” jelasnya.

Ia menambahkan, pengembangan udang vaname sangat cocok di Parigi Moutong karena memiliki garis pantai cukup panjang sekitar 472 kilometer. Perikanan merupakan salah satu sektor unggulan daerah setempat selain kelautan.

BACA JUGA :  Pj Bupati Parimo Terima Perpanjangan Masa Jabatan

“Komoditas udang vaname sangat menjanjikan, sehingga saya mengajak petambak di daerah ini mengembangkan komoditas tersebut, entah secara perorangan maupun kelompok,” pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin