PARIMO – Mantan ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Abdul Chair menjadi khatib Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah.
Mengusung teman khutbah Ramadhan dan Idul Fitri sebagai momentum meningkatkan kualitas moral, Bertempat di Mesjid Darusallam Torue, Senin (02/05).
Ia mengatakan, momentum Idul Fitri kali ini menjadi resolusi diri umat Islam, menjadi manusia yang lebih baik, suci bersih, selesaikan semua masalah serta menyambung kembali silaturahmi.
“Kata kuncinya, mari kita saling memaafkan dan saling mengunjungi, karena dosa sesama manusia tidak akan diampuni oleh Allah sebelum saling memaafkan,” ungkapannya.
Selain itu, kata dia, mungkin diantara sesama suka membicarakan aib orang lain, maka sama dengan telah memakan bangkai saudaranya. Hal ini kerap kali terjadi di kalangan masyarakat saat ini.
Bahkan bukan lagi hanya lewat mulut ke mulut tetapi di zaman milenial telah merambah pada dunia sosial, seperti Facebook, Twitter dan lainnya.
“Orang begitu mudah membuat status atau menggugah dan membagikan postingan yang berisi caci maki, hiks, fitnah ataupun ujaran kebencian terhadap saudara di media sosial, ” jelasnya.
Di era Medsos ini perlu harus memperbanyak bertobat, dengan menghentikan dan menjauhkan diri dari segela bentuk kemaksiatan dalam menggunakan smartphone dan medsos, dari segala keburukan dan kedzaliman terutama berkaitan dengan orang lain.
Ia menambahkan, dalam skala internet umat Islam, senantiasa menjaga ikatan persaudaraan dan silaturahmi demi memperkuat ketaqwaan, ke Imanan dan persaudaraan sesama Muslim, belum lagi orang-orang memposting foto atau video dengan aurat terbuka.
“Di umbarnya nafsu, di pamerkanya tubuh berpasangan dengan vulgar, disangkanya ini adalah sebuah keindahan, seni romantisme yang membuat orang banyak memujinya. Selama foto dan video masih tersimpan diakun media sosial, selama itu pula dosanya terus mengalir pada kita,” pungkasnya.
Reporter: Mawan
Editor : Yamin