POSO – Candra Hamid alias Candra alias Can, mantan narapidana kasus terorisme di Kabupaten Poso, menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Operasi Madago Raya tahun 2025.

Chandra siap membantu kepolisian dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal, intoleran, dan terorisme di wilayah Poso.

Candra diketahui pernah terlibat dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. Ia ditangkap pada 21 Juli 2021 terkait kasus terorisme.

Setahun kemudian, Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan vonis 4 tahun 6 bulan penjara, dan ia menjalani masa hukumannya di Lapas Khusus Kelas IIB Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pada 17 Januari 2024, Candra dinyatakan bebas bersyarat berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor: PAS-1882.PK.05.09 Tahun 2023, tertanggal 30 Oktober 2023, tentang Pembebasan Bersyarat Narapidana.

Selepas bebas, Candra berusaha menata kembali kehidupannya.

Awalnya, ia bekerja sebagai tukang bangunan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Kini, ia telah mendapatkan pekerjaan tetap sebagai kurir online (Draiv) yang mampu menopang perekonomian keluarganya.

Candra menyampaikan apresiasinya kepada pihak Kepolisian, khususnya Satgas Ops Madago Raya, yang telah bersilaturahmi ke kediamannya di Kecamatan Poso Pesisir.

Ia berharap, kunjungan tersebut tidak hanya dilakukan sekali, tetapi terus berlanjut untuk mempererat hubungan silaturahmi sekaligus membangun kerja sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Poso.

“Hal seperti ini sangat baik, selain mempererat hubungan silaturahmi juga membentuk kerja sama dalam menjaga situasi Kamtibmas di wilayah Kabupaten Poso, yang kini semakin aman dan kondusif,” ujarnya.

Sebagai mantan napiter yang telah menyelesaikan masa hukuman, Candra menegaskan komitmennya untuk menebus masa lalu dengan langkah nyata. Ia berupaya kembali bersosialisasi dengan masyarakat, berkontribusi positif bagi Indonesia, serta mendukung kebijakan pemerintah dan pihak kepolisian.

“Dengan mendukung pelaksanaan Operasi Madago Raya, saya ingin ikut serta dalam menciptakan keamanan di Poso, terutama mencegah berkembangnya paham radikal, intoleran, dan terorisme,” tegasnya. ***