SIGI – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 tanggal 09 Desember tinggal menghitung jam, dan pihak penyelenggara Pilkada KPU tengah disibukkan dengan persiapan logistik di saat hari H tersebut. Namun di sisi lain, masih ada warga yang belum tercatat sebagai data pemilih atau belum menerima surat pemberitahuan memilih.
Akedemisi IAIN Taufik Lasenggo, mengatakan, persoalan itu merupakan satu hal yang menjadikan pelaksanaan Pilkada tahun ini masih di luar harapan penyelenggara.
“Hal itu fakta, dan pihak terkait sampai saat ini juga masih melakukan perekaman identitas, serta ada banyak warga yang namanya tidak tercantum sebagai DPT yang ditempelkan pada kantor desa,” ungkap Mantan Anggota KPU Sigi ini, Selasa (08/12).
Belum lagi kata dia, kondisi Kabupaten Sigi merupakan salah satu daerah yang terdampak bencana 2018 lalu, akan sangat mempengaruhi partisipasi pemilih sesuai harapan KPU Sigi mencapai 80 persen.
“Partisipasi pemilih pada Pilkada serentak tahun 2020 khususnya di Sigi mungkin tidak sesuai target. Dan bahkan akan menurun di banding pelaksanaan Pemilu tahun sebelumnya yang saat itu mencapai sekitar 70 persen,” terangnya.
Taufik menilai, belum lagi saat ini secara Nasional wabah virus Corona telah melanda semua daerah termasuk Kabupaten Sigi, dan sudah pasti rasa was-was warga akan tertular saat hadir di TPS, walaupun pihak penyelenggaran berupaya menyiapkan proteksi.
“Khawatir akan virus Corona bisa jadi warga tidak datang ke TPS. Tentu ini semua akan mempengaruhi harapan penyelenggara, dan partisipasi pemilih akan menurun. Dan hal itu bisa mencapai 60 persen memberikan hak suaranya. Dan bila hal tersebut terjadi, maka penyelenggara bisa dikatakan gagal,” tandasnya.
Tentu dalam hal ini lanjutnya, KPU dan semua pihak yang terkait lebih gencar dan memfokuskan untuk meyakinkan masyarakat untuk hadir ke TPS nanti. Karena sangat disayangkan, partisipasi pemilih masih enggan ke TPS karena sesuatu hal. (Hady)