KOTA GORONTALO – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, menyapa warga Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Kamis 5 Agustus 2021, dalam rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Bangkit dari Pandemi dengan Literasi Digital” ini dihadiri oleh 618 peserta dari berbagai kalangan.
Empat orang narasumber yang tampil dalam web seminar ini adalah dosen Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo, Bobby Rantow Payu; Business Development Online & Midtrans Gojek Group, Sarah Lelita; founder Klikdigital Indonesia, Iswan Febriyanto; serta founder Ekspedisi Jingga Ana Ainina. Webinar tersebut dimoderatori oleh Azizah selaku jurnalis.
Materi pertama tentang kecakapan digital bertema “Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital” dibawakan oleh Sarah Lelita.
Menurut dia, peran lokapasar dalam pengembangan usaha kecil selama era pandemi Covid-19 meningkat signifikan. Platform ini dapat menjadi solusi agar usaha bisa tetap bertahan karena aman untuk bertransaksi, mudah digunakan, serta banyak penawaran yang menarik seperti promo ongkos kirim dan diskon khusus.
“Setelah pandemi berakhir, transaksi daring melalui loka pasar akan tetap memegang peran strategis karena praktis, murah, dan jangkauannya luas,” katanya.
Selanjutnya, Iswan Febriyanto menyampaikan materi etika digital berjudul “Digital Marketing”. Ia mengatakan, digital marketing merupakan strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan, organisasi, maupun individu untuk memasarkan produk dengan menggunakan media digital.
Lanjut dia, ada tiga kunci untuk sukses dalam digital marketing, yaitu produk yang ditawarkan, target atau konsumen, dan konten.
“Konten atau copywriting merupakan kata-kata untuk dapat mempengaruhi orang, bisa lewat tulisan, gambar, ataupun video,” ujar dia.
Pemateri ketiga, Ana Ainina, menyampaikan tentang budaya digital bertema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Menurut dia, orang menjadi konsumtif umumnya lantaran membeli barang untuk menunjukkan status sosialnya.
Padahal, mengontrol diri dalam berbelanja bisa mengubah diri menjadi produktif.
“Pilih barang berkualitas yang sesuai dengan keuangan dan kebutuhan. Perbesar aset, bukan gaya,” tuturnya.
Bobby Rantow Payu, sebagai narasumber terakhir yang menyampaikan tema keamanan digital berjudul “Bijak Berinvestasi, Alternatif Investasi Aman dan Menguntungkan di Masa Pandemi Covid-19”, mengatakan, instrumen investasi yang dapat dipilih warganet selama masa pandemi, misalnya properti di sektor riil, saham, atau pembelian surat utang negara.
“Kemudahan dunia digital membuat banyak milenial berinvestasi di sektor keuangan. Tetapi, antusiasme mereka belum diikuti kesadaran akan resiko masing-masing investasi,” imbuhnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Azizah. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Salah satu peserta, Novita, bertanya tentang bagaimana cara memanfaatkan sosial media untuk bisnis sekaligus survey kompetitor.
Menanggapi hal tersebut, Iswan Febriyanto menyarankan untuk membangun social branding pada akun media sosial yang bisa memunculkan persepsi khusus ketika orang lain mengunjungi akun Anda.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***