Jika melihat upaya dari MCC DSLNG dan informasi yang saya peroleh di lapangan, misalnya dari Sutrisno bahwa telur-telur yang dicari bahkan dibeli oleh masyarakat Batui itu sebagian besar diperoleh tahun lalu, dan perolehan tahun ini disimpan untuk tahun depan, Mirip seperti dahulu telur-telur tersebut diasapi kemudian digantung ditempat khusus. Dan yang diantarkan ke Banggai adalah telur yang digantung setahun lamanya, telur yang baru diasapi dan digantung, diantarkan untuk tahun depan, upaya pusat konservasi DSLNG akan sia-sia, karena bisa dipastikan telur tidak bisa ditetaskan.

Sutrisno juga menilai, upaya konservasi yang sedang digalakkan dengan tidak memakan telur atau menetaskan telur dengan teknologi tidak berbanding jika kawasan atau tempat tinggal Maleo tetap terusik. Jangankan perusahaan sawit dan perusahaan lainnya, langkah kita saja membuat mereka terusik, mereka lari dan tidak akan bertambah—berkembangbiak. *)