PALU- Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Doktor Faisal Attamimi meminta mahasiswa kampus tersebut, agar menghindari tindakan anarkis saat unjuk rasa/demo di DPRD Provinsi Sulteng, Senin (1/9).
“Unjuk rasa harus mengedepankan etika, serta hindari tindakan anarkis dan jangan melakukan tindakan melanggar hukum,” pesan Doktor Faisal kepada mahasiswa saat hendak menuju ke DPRD Sulteng.
Ratusan mahasiswa UIN Datokarama mengenakan almamater berwarna hijau berkumpul di kampus sebelum menuju DPRD Provinsi Sulteng. Demonstrasi atau unjuk rasa adalah gerakan atau tindakan menyampaikan pendapat di muka umum.
“Tetapi harus jaga kebersamaan dan kekompakan, gunakan identitas seragam almamater, hati – hati dan waspada terhadap penyusup atau orang – orang yang tidak bertanggung jawab, waspada provokator,” pesannya kepada mahasiswa.
Doktor Faisal Attamimi mengatakan bahwa setiap individu manusia dalam negara demokrasi berhak untuk menyampaikan pendapat, saran dan kritikan. Akan tetapi, hal itu harus dengan adab atau mengedepankan etika dalam menyampaikan.
“Oleh karena itu, tidak boleh mencaci maki dan tidak boleh anarkis. Kedepankan cara – cara santun, yaitu dialog atau bermusyawarah,” imbuhnya.
Doktor Faisal juga menekankan kepada mahasiswa agar menyampaikan aspirasi dengan data dan fakta, bukan dengan opini atau argumen yang tidak ada dasarnya.
Doktor Faisal Attamimi mengajak semua wakil – wakil dekan bidang kemahasiswaan, untuk bersama – sama mengawal dan mengontrol langsung mahasiswa UIN Datokarama yang melakukan unjuk rasa di DPRD Sulteng.
Unjuk rasa mahasiswa UIN Datokarama di DPRD Sulteng berlangsung aman, damai dan tertib. Demonstran duduk berdialog dengan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, serta dengan para elite politik DPRD Sulteng di halaman Gedung DPRD Sulteng.***
Sumber: Humas UIN Datokarama