PALU – Universitas Tadulako (Untad) kembali mengirim delegasinya sebagai salah satu Peserta Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2022 Indonesia Korea Youth Exchange Program (IKYEP). Kali ini, Adhimas Fattah Azhari Shofa, Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) angkatan 2019 terpilih mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kegiatan yang dilaksanakan selama sepekan ini, diisi dengan beberapa agenda seperti pre-departure training, Focus Group Discussion (FGD) dengan pihak Korea, dan ditutup dengan inagurasi serta pelantikan sebagai duta pemuda antar negara.
Adhimas, yang ditemui melalui aplikasi video telekonferensi mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan selama satu minggu tersebut sangat berkesan dan bermanfaat.
“Kegiatan diawali dengan pre-departure training. Kami diberi empat materi dasar yaitu diversity inclusion, economic creative industry, sustainable and liveable planet, dan rock future. Selanjutnya, kami dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 peserta dari Indonesia dan 3 peserta dari Korea untuk melakukan FGD. Kelompok kami kebagian topik sustainable and liveable planet”, jelas pria yang akrab disapa Dhimas itu.
Kata Dimas, tahun ini, total peserta yang mengikuti IKYEP dari Indonesia sebanyak 18 provinsi yang terpilih dari 34 provinsi di Indonesia. Saat kembali ke provinsi masing-masing, mereka diberi beberapa pilihan misi yang akan mereka lakukan nantinya.
“Saya berkelompok dengan satu teman saya dari pusat dan satu orang peserta asal Korea bernama Jung Seok diberi satu misi. Misinya yaitu memperkenalkan budaya Indonesia dan Korea, semacam bertukar budayalah, yang memang merupakan salah satu tujuan dari kegiatan ini. Selain itu juga, tujuannya yaitu mempererat hubungan antara Indonesia dan Korea baik secara bilateral dan multilateral,” ujar Dhimas.
Pertukaran Pemuda Indonesia Korea (PPIKor) atau Indonesia Korea Youth Exchange Program (IKYEP) merupakan kerjasama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Korea melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dengan Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Republik Korea. Sayangnya, karena kebijakan Pemerintah Korea Selatan tentang Covid-19, peserta IKYEP melakukan kegiatan secara hybrid.
Peserta asal Indonesia mengikuti lewat Zoom di Jakarta sedangkan peserta asal Korea tetap di negara mereka. Korea Selatan belum bisa menerima peserta asal Indonesia dalam skala besar dikarenakan kasus Covid-19 di Indonesia kembali bertambah.
Melalui kegiatan tersebut, Dhimas berharap agar para pemuda di Sulteng dapat membuktikan kalau bahwa pemuda Sulteng juga mampu dan memiliki kesempatan yang sama seperti daerah-daerah lainnya. (YAMIN)