PALU – Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN), Universitas Alkhairaat (Unisa) angkatan 42, diminta memperhatikan Madrasah Diniyah Alkhairaat (MDA) yang ada di lokasinya masing-masing.
“Secara khusus saya meminta kalian memperhatikan madrasah Alkhairaat dimana tempat kalian ditempatkan, karena sekolah sore ini secara spesifik diinisiasi oleh Guru Tua. Jadi saya minta kalian membangun komunikasi dengan pemerintah desa dan pengurus Alkhairaat setempat,” pesan Rektor Unisa, H. Hamdan Rampadio saat pelepasan peserta KKN angkatan 42 di halaman rektorat, Senin (17/09).
Dia juga berharap, keberadaan mahasiswa KKN di desa dapat menjadi menara air, enak dipandang dan bermanfaat bagi orang banyak.
Dia menambahkan, saat ini masyarakat membutuhkan sentuhan dari perguruan tinggi. Namun mengubah cara berpikir masyarakat juga tidak mudah. Dibutuhkan keterampilan dan kecerdasan mahasiswa untuk melakukannya.
“Banyak sumber daya alam di desa yang belum terkelola dengan baik. Semuanya itu masih butuh sentuhan dan inovasi dari mahasiswa dan dosen,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan home industri di desa bisa dikembangkan dengan memberikan sentuhan teknologi, seperti ikan teri atau biasa dikenal dengan ikan rono yang bisa diolah menjadi bakso atau nughet dan sebagainya.
“Untuk pengembangan home industry, silahkan lakukan inovasi dengan ilmu yang kalian miliki, misalnya mengolah minyak kelapa dalam tahan simpan, virgin coconut oil dan lain sebagainya,” tuturnya.
Rektor juga berpesan agar mahasiswa menjalin komunikasi dengan pemerintah desa dan masyarakat secara santun dan mengedepankan akhlak yang baik, terpenting lagi menjaga kekompakan dalam internal kelompok.
KKN angkatan 42 ini ditempatkan di dua kecamatan di Kabupaten Donggala, yakni di Sindue yang tersebar di Desa Masaingi, Marana, Enu dan Kavaya serta Kecamatan Sindue Tombusabora tepatnya di Desa Tibo dan Desa Kaliburu. (IWANLAKI)