PALU – Aktivitas investasi ilegal OMC Omnicom Group Inc (OMC) di Sulawesi Tengah mendadak ditutup. Penutupan mendapat tanggapan dari mahasiswa KKN Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pembangunan (STIAP) Palu. Menurut sebagian besar mereka, OMC tidak rasional.
Aswad, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari STIAP Palu yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Ogolugus, Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong mengaku sejak awal menolak ikut dalam investasi tersebut.
“Setiap hari saya dirayu oleh rekan-rekan kantor agar ikut OMC, tetapi saya tidak pernah tertarik. Saya tidak percaya pada investasi yang menjanjikan keuntungan tidak masuk akal. Apalagi tanpa mengantongi izin resmi dari OJK,” ujar Aswad, Selasa (8/7).
Menurutnya, sikap hati-hati itu ia ambil setelah melihat kasus serupa sebelumnya, yang dirinya ketahui seperti aplikasi Next 15 yang juga terbukti ilegal dan merugikan banyak orang.
Aswad menambahkan, banyak pegawai di Kecamatan Ampibabo mengikuti OMC. Namun dirinya memilih untuk tidak mengikuti arus.
“Alhamdulillah saya tidak ikut. Saya lebih percaya pada kerja keras dan pendapatan yang jelas asal-usulnya,” katanya.
Usman Mahasiswa KKN STIAP Palu mengatakan, namanya investasi yang diiming-imingkan bonus yang besar tanpa kerja itu perlu diwaspadai.
“Kenapa juga ada yang bisa percaya dengan investasi seperti itu. Namanya diiming-imingkan bonus besar harusnya masyarakat sudah harus waspada dengan investasi seperti itu,apalagi jelas jelas ilegal,” ujarnya.
Sementara Putri Mahasiswa STIAP korban investasi OMC mengaku, ikhlas atas ditutupnya OMC di Sulteng.
“Saya juga baru masuk tiga hari yang lalu baru setor 300 ribu. Saya diajak teman kantor saya. Dia juga baru setor 300 ribu dan dia itu juga cuma diajak temannya dari Kelurahan Mamboro. Temannya itu yang puluhan juta mengalami kerugian dari investasi ilegal ini,” ungkap Putri.
Seiring dengan hebohnya investasi bodong OMC, mereka mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap tawaran investasi yang belum memiliki legalitas dan transparansi. Otoritas terkait pun diminta untuk terus melakukan edukasi agar masyarakat tidak lagi terjebak dalam skema serupa di masa mendatang.