PALU- Nabila Endrianis Putri, dari Tim Bantuan Medis Arteria (TBM-Arteria), Fakultas Kedokteran, Universitas Alkhairaat (Unisa), mendapatkan kesempatan berharga mengikuti Program Peningkatan Kapasitas Tim Bantuan Medis Kedokteran Indonesia dalam Pengelolaan Krisis Kesehatan, di Jakarta.
“Iya benar, mahasiswa kita mengikuti program peningkatan kapasitas tim bantuan medis kedokteran Indonesia, yang diselenggarakan di Avenzel Hotel and Convention, kota Bekasi, provinsi Jawa Barat, dari tanggal 12-14 November 2021,” kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FK Unisa, drg. Lutfiah Sahabuddin, pada media ini, Sabtu (13/11).
drg. Lutfiah mengatakan, TBM Arteria menerima undangan resmi dari Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia nomor KK.02.01/2/3911/2021 yang ditandatangani langsung oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan Republik Indonesia, Dr.dr. Eka Jusup Singka, M.Sc.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Eka Jusup Singka mengatakan, dalam penyelenggaraan program ini, pihaknya juga menggandeng Perhimpunan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia.
Dia mengatakan, peserta yang diundang seluruh mahasiswa kedokteran se-Indonesia, yang tergabung dalam organisasi Tim Bantuan Medis di kampusnya, yang diwakili oleh ketuanya. Totalnya ada sekitar 106 peserta seluruh Indonesia berkumpul di Kota Bekasi, dengan penerapan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat.
Hal ini menjadi penting kata dr.Eka, disebabkan banyaknya peristiwa di Indonesia yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, korban luka, sakit, pengungsian, serta adanya potensi bahaya yang berdampak pada kesehatan masyarakat, yang tentunya membutuhkan respon cepat, di luar kebiasaan normal dan kapasitas kesehatan yang memadai.
“Itulah salah hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya pertemuan antara Kemenkes pusat krisis kesehatan untuk memenuhi kapasitas kesehatan dalam hal sumber daya manusia untuk mengelola krisis kesehatan,”jelasnya.
Dia berharap, dengan adanya pertemuan antara kemenkes krisis kesehatan dan perhimpunan tim bantuan medis mahasiswa kedokteran Indonesia, akan tercipta koordinasi yang baik dan akses dari TBM ke Kemenkes krisis kesehatan. Sehingga Kemenkes dan TBM bisa bersama-sama melakukan pengelolaan krisis kesehatan dan pemberian materi kepada Tim bantuan medis, untuk peningkatan kapasitas tim.
Reporter: IWAN LAKI
Editor: NANANG