MOROWALI – Puluhan Mahasiswa yang berasal dari Kecamatan Bahodopi yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kecamatan Bahodopi (AMKB), melakukan aksi unjuk rasa di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali, Senin (27/07).
Perwakilan Mahasiswa Yogyakarta Reza Pratama mengatakan, ada sejumlah tuntutan kepada pihak perusahaan dan pemerintah kecamatan Bahodopi, dalam menyikapi penyaluran dana Corporite Sosial Responsibility (CSR) PT. IMIP, khususnya pada bidang pendidikan.
Menurut Reza, ada tiga hal yang menjadi tuntutan para Mahasiswa diantaranya pengadaan sekretariat permanen bagi paguyuban pemuda pelajar mahasiswa Kecamatan Bahodopi yang berada di empat wilayah, baik itu yang di Kota Palu, Kendari, Makassar, dan Yogyakarta.
Reza juga menuntut, agar pihak perusahaan memberikan bantuan biaya pendidikan gratis S1, S2 dan S3. Serta pengadaan fasilitas penunjang pendidikan bagi mahasiswa asal Bahodopi yang kuliah diberbagai daerah.
Setelah melakukan operasi secara bergantian akhirnya perwakilan pihak perusahaan PT IMIP dan Forkopimcam Bahodopi beserta perwakilan Mahasiswa melakukan dialog di Kantor Camat Bahodopi guna mendapatkan kesempatan.
Dari hasil dialog ada empat kesepakatan diantaranya, pertama, untuk Pengadaan sekretariat permanen paguyuban pemuda pelajar mahasiwa Kecamatan Bahodopi yang berada di empat wilayah akan dibicarakan dalam Forum Pembahasan (CSR) Kecamatan Bahodopi. Kedua, memberi kesempatan kepada pihak PT IMIP dan Forkopimcam untuk menegosiasi pencairan dana sewa Sekretariat Mahasiswa, bersumber dari CSR, paling lama satu minggu sejak hari ini dan akan menyampaikan kepada Aliansi Mahasiswa Kecamatan Bahodopi.
Ketiga, usulan atas Beasiswa oleh Aliansi Mahasiswa Kecamatan Bahodopi berdasarkan faktor Kemiskinan dan IPK sesuia rata-rata perolehan IPK lokal Kecamatan Bahodopi, akan dikaji oleh pihak Manajement PT. IMIP.
Keempat, ususlan atas Pengadaaan Fasilitas Penunjang Pendidikan akan dikaji Oleh Pihak Manajement PT. IMIP dengan mempertimbangkan tingkat krusialnya.
Setelah mendapatkan kesempatan para pengunjukrasa membubarkan diri dengan tertib dibawah kawalan aparat gabungan TNI Polri dan Security pihak perusahaan PT IMIP. (HARITS)