PALU – Mahasiwa Jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Universitas Tadulako (Untad) bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Palu, melakukan advokasi dan negosisiasi guna memberdayakan pemulung. Pemberdayaan tersebut dalam rangka mengawasi kontainer-kontainer sampah yang ada, termasuk menjaga kebersihan di sekitar kontainer agar sampah yang dibuang masyarakat, tidak berhamburan.
Saat ini, tercatat sekitar 2200 pemulung di Kota Palu. Beberapa diantara mereka telah diberdayakan untuk berjaga di setiap titik pembuangan sampah yang sudah disediakan kontainer.
Sistem pemberdayaan tersebut, salah satunya memberikan fasilitas berupa alat pembersih seperti sapu lidi, sekop sampah, dan pengeruk sampah. Hal ini untuk menunjang kegiatan pemulung dalam menjaga kebersihan.
“Saya berharap program ini dapat mejadikan Kota Palu menjadi lebih bersih dan bebas dari sampah. Selain itu, masyarakat juga bisa lebih paham dan sadar untuk membuang sampah pada tempatnya,” kata Kepala Seksi (Kasi) Kemitraan Pengelolaan Sampah, Pembersihan Jalan dan Limbah Bahan Beracun, BLH Kota Palu, Adhy Soeharto.
Menurutnya, para pemulung yang telah diberdayakan itu, tidak hanya ditugaskan menjaga kontainer, tetapi mereka juga bisa mengelola sampah, khususnya sampah plasti untuk dijual kembali. (RIFAY)