Palu – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu menyambut mahasiswa baru optimis menjadi generasi berilmu, berkarakter serta menjadi penggerak ekonomi syariah di masa depan. Mahasiswa baru FEBI diharapkan tidak hanya fokus pada penguasaan teori akademik semata, tetapi juga mampu mengaktualisasikan nilai-nilai keadilan ekonomi sebagaimana prinsip utama dalam ekonomi Islam.
Dekan FEBI UIN Datokarama Palu, Dr. Sagir M. Amin, menegaskan bahwa ekonomi Islam hadir sebagai jawaban atas kebutuhan manusia universal terhadap keadilan. Prinsip ekonomi berbasis syariah seperti larangan riba dan prinsip keadilan telah menjadi perhatian dunia. Karena mampu menawarkan sistem yang lebih adil, keberlanjutan, dan keseimbangan antara aspek material dan spiritual.
“Keadilan adalah fitrah manusia, baik yang beragama maupun tidak. Karena itu, ekonomi Islam yang dibangun atas dasar keseimbangan dan kejujuran menjadi sangat dibutuhan dan relevan di era global,” ujar Dr. Sagir M. Amin, Rabu, (27/8) sore.
Menurutnya, tantangan besar bagi lulusan FEBI ke depan adalah bagaimana menyeimbangkan jumlah alumni dengan peluang lapangan kerja. Namun ia optimis, dengan wawasan keilmuan yang luas dan kemampuan memahami perkembangan ekonomi global, lulusan ekonomi syariah tetap memiliki peluang besar, baik di dalam maupun luar negeri.
Dr. Sagir menilai, dunia kini semakin haus akan spiritualitas dan keadilan, sehingga sumber daya manusia yang mampu menguasai teknologi sekaligus memahami nilai-nilai Islam dan ajaran agamanua akan sangat dibutuhkan.
“Orang bukan lagi hanya mencari materi, tetapi juga kebenaran. Ilmu tanpa agama tidak akan membawa manusia kepada kedamaian. Karena itu, FEBI berkomitmen melahirkan sarjana ekonomi Islam yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia,” tambahnya.
Selain itu, para alumni dan dosen FEBI berharap agar mahasiswa baru senantiasa disiplin, berkarakter Islami, serta memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan ekonomi berbasis keadilan dan syariah. Ia melanjutkan para lulusan diharapkan kelak berkontribusi bagi pembangunan ekonomi masyarakat luars
“Ilmu itu harus menjadi mutiara yang menyinari manusia dan mengantarkan pada ibadah kepada Tuhan. Bukan hanya ilmu untuk ilmu, tapi ilmu yang membawa manusia pada kebenaran Ilahi,” pungkasnya.