PALU – Mahasiswa Alkhairaat yang tergabung dalam Himpunan Keluarga Mahasiswa Alkhairaat (HIKMAT) Mesir, mengajukan permohonan kepada Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), agar memfasilitasi pengadaan sekretariat di Kairo, Mesir.
Sejak dibentuk Tahun 1997 silam hingga saat ini, para abnaul khairaat yang menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar ini, belum memiliki sekretariat sendiri.
Padahal, HIKMAT Mesir cukup banyak melakukan kegiatan-kegiatan, termasuk aktif melaksanakan peringatan HAUL Guru Tua setiap tahunnya.
Tidak adanya sekretariat, maka aktivitas para mahasiswa yang dilakukan di luar kampus, terpaksa harus memakai rumah anggotanya, atau meminjam sekretariat milik organisasi lain di Mesir.
Ketua Majelis Hubungan Luar Negeri, Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Ustadz Zainuddin Tambuala, mengatakan, pihaknya atas nama PB Alkhairaat dan Ketua HIKMAT Mesir, Edi Lukito, akan menemui Gubernur Anwar Hafid.
“Ada proposal yang akan diajukan kepada gubernur. Dalam hal ini, akan diminta kepedulian Pemerintah Sulawesi Tengah terhadap mahasiswa yang ada di luar, terutama yang ada di Kairo, Mesir,” kata Ustadz Zainuddin, yang juga pendiri sekaligus Ketua HIKMAT Mesir pertama.
Lanjut dia, pihaknya juga akan meminta kepada Gubernur Sulteng agar memprakarsai seluruh pemda-pemda yang ada di wilayah kerja Alkhairaat, untuk membantu mewujudkan sekretariat mahasiswa di Mesir.
“Kami berharap beliau (gubernur Anwar Hafid) mau mendorong gubernur yang ada di wilayah kerja Alkhairaat lainnya agar ikut membantu, sehingga kita bisa punya rumah di sana, rumah Alkhairaat,” jelasnya.
Ke depan, kata dia, jika ada hal-hal yang bisa dikerjasamakan dengan pihak Mesir, maka anggota HIKMAT bisa menjadi pendamping.
”Apalagi Atase Perdagangan kita di sana orang Palu. Atase sekaligus menjadi penasehat mahasiswa Alkhairaat di sana,” harapnya.
Edi Lukito, Ketua HIKMAT Mesir, menambahkan, saat ini jumlah anggota HIKMAT Mesir sudah mencapai ratusan orang. Tak hanya dari Sulawesi Tengah, melainkan dari Maluku Utara, Kalimantan, Sulawesi Utara, Gorontalo, bahkan dari Jawa.
“Jumlah anggota HIKMAT saat ini sebanyak 108 orang, tergabung dari beberapa provinsi di Indonesia. Mayoritas sekitar 40 persen itu dari Sulawesi Tengah,” katanya.
Menurutnya, walaupun tidak pernah bersekolah di Alkhairaat, tapi asalnya dari Palu, maka yang bersangkutan tetap menjadi bagian dari anggota HIKMAT, karena belum ada organisasi khusus mahasiswa Sulteng di Mesir.
“Bahkan kita punya salah satu anggota yang sebelumnya sekolah di Yogyakarta, tapi dia orang Palu, masuk sebagai anggota HIKMAT. Jadi HIKMAT ini menaungi semua, Bahkan yang alumni dari Ponpes di Ngatabaru, dia masuk anggota HIKMAT,” ujarnya.
Lanjut dia, seiring bertambahnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun, maka keberadaan sekretariat sangat penting. Banyak kegiatan-kegiatan positif di luar kampus yang bisa dilakukan di sekretariat.
“Selama ini kalau ada kegiatan, kami pindah-pindah, pinjam tempat atau sekretariat orang lain,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, keberadaan sekretariat juga bisa difungsikan sebagai tempat tinggal sementara jika ada warga Sulteng yang berkunjung ke Kairo, sehingga tidak perlu menyewa tempat tinggal lain.
Dari semua organisasi di Indonesia, kata dia, hanya Alkhairaat yang belum memiliki sekretariat di Mesir.
“Seperti Gontor, NU, Muhammadiyah, dan Persis, semua sudah punya sekretariat,” kata Edi.
Lebih lanjut ia mengatakan, semua anggota HIKMAT menempuh kuliah di Al-Azhar Kairo, tersebar di beberapa fakultas, seperti kedokteran, tarbiah, farmasi dan lainnya. Selain program S1, beberapa di antaranya juga sedang menempuh program S2.
Namun, kata dia, dari sekian banyak mahasiswa tersebut, belum satupun yang mendapat beasiswa.
Ia berharap, ke depan pemerintah provinsi juga bisa memfasilitasi para mahasiswa Sulteng di Mesir agar mendapatkan beasiswa melalui Program Berani Cerdas dari gubernur.
“Beberapa dari kami mahasiswa Al-Azhar yang berasal dari Sulteng sempat mencoba untuk mendaftar, namun terkendala proses administrasi, mengingat berada di luar negeri. Semoga ke depan bisa lebih dimudahkan untuk bisa mendapatkan beasiswa,” harapnya.
Pihaknya juga mengusulkan agar keberadaan HIKMAT ke depan, bukan lagi hanya sekadar perkumpulan mahasiswa, tetapi bisa menjadi bagian pengurus PB Alkhairaat di Mesir
“Seperti NU, ada PCNU di sana, Muhammadiyah juga begitu ada pengurus cabangnya di Mesir,” tutupnya.