Madrasah Aliyah Alkhairaat Resmi Berdiri di Minahasa, Diharap Jadi Pusat Pendidikan Agama yang Berkualitas

oleh -
Ketua Utama Alkhairaat, HS Alwi bin Saggaf Aljufri (gamis biru tua), foto bersama pengurus Yayasan Pendidikan Alkhairaat dan pengelola serta santriwati MA Alkhairaat Kampung Jawa Tondano, Jumat (26/07). (FOTO: IST)

MINAHASA – Jumat, 26 Juli 2024, pihak Madrasah Aliyah (MA) Alkhairaat Kampung Jawa Tondano, di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mendapatkan kunjungan dari Ketua Utama Alkhairaat, Habib Sayyid (HS) Alwi bin Saggaf Aljufri bersama jajaran Pengurus Besar (PB) Alkhairaat.

Kunjungan ini menjadi simbol dukungan penuh dari organisasi Alkhairaat pusat, sekaligus menegaskan pentingnya madrasah ini dalam memberikan pendidikan berkualitas kepada generasi.

Kunjungan Ketua Utama Alkhairaat, HS Alwi bin Saggaf Aljufri ini terbilang istimewa, mengingat bagaimana perjalanan panjang berdirinya madrasah ini, hingga bisa terwujud bangunan baru yang representatif untuk para santri dan santriwati.

“Ini menandai awal penggunaan bangunan baru sebagai pusat kegiatan pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar. Dengan segala upaya dan dedikasi, pembangunan madrasah baru ini diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan yang bermanfaat bagi generasi mendatang,” harap Habib Alwi, di sela kunjungannya tersebut.

Menurut Habib, pembangunan madrasah ini sudah dimulai sejak 29 Mei 2017, sebagai bagian dari upaya Yayasan Pendidikan Alkhairaat untuk memperluas akses pendidikan agama.

Habib lalu menuturkan bagaimana perjuangan para pihak yang terlibat untuk bisa mendirikan madrasah itu.

Selama lima tahun, madrasah ini berbagi atap dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Alkhairaat. Meski dengan keterbatasan sarana dan prasarana, para santri dan santriwatinya berhasil meraih prestasi di berbagai lomba tingkat kabupaten hingga nasional.

Dengan keterbatasan sarana prasarana, lanjut Habib, para pengelola harus memikirkan bagaimana agar api pendidikan Yayasan Alkhairaat tidak padam.

“Momen penting itu tercapai pada 19 November 2023, ketika Ibu Yasti Soepredjo secara resmi menyerahkan surat wakaf tanah untuk pembangunan madrasah. Prosesi ini disertai dengan peletakan batu pertama, menandai dimulainya tahap konstruksi yang dinantikan,” tutur Habib.

Pada 21 November 2023, lanjut Habib, Komisariat Daerah (Komda) Minahasa langsung mengadakan rapat penting untuk menetapkan panitia pembangunan. Panitia ini bertanggung jawab mengawasi dan memastikan kelancaran seluruh proses pembangunan, untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana.

Dengan terbentuknya panitia, pembangunan madrasah baru pun dimulai pada 24 November 2023. Tahap ini melibatkan berbagai kegiatan konstruksi yang dilakukan dengan penuh semangat dan dedikasi.

“Ada penggalangan dana dilakukan dari berbagai sumber, mulai dari masyarakat Kampung Jawa Tondano, sebaran di media sosial, bantuan dari berbagai pihak donatur, serta dukungan dana dan tenaga dari para santri dan santriwati,” ungkap Habib.

Selanjutnya, kata Habib, pada tanggal 8 Maret 2024, proses pemindahan barang-barang ke madrasah yang baru, sebagai bagian dari persiapan akhir sebelum madrasah dapat digunakan secara penuh.

Sebuah doa bersama diadakan pada 14 Maret 2024 sebagai bentuk syukur dan harapan agar pembangunan ini membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Madrasah baru ini akhirnya mulai digunakan untuk kegiatan pendidikan pada 18 Maret 2024, dimulai dengan pelaksanaan asesmen madrasah kelas 12,” tutup Habib Alwi. (RIFAY)