PALU – Mabes Polri bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Kementerian Agama, melaksanakan kegiatan pembinaan kepada sekitar 70 khatib/penceramah di wilayah Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kegiatan tersebut, dalam rangka penguatan Islam wasathiyah untuk Indonesia Damai, digelar di salahsatu hotel di Kota Palu, Senin, (14/3) pagi.

Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, KH. Ahmad Zubaidi mengatakan, Islam wasathiyah sangat penting diperkenalkan kepada para penceramah. Karena Islam wasathiyah dikeluarkan MUI pada Munas 2015 silam. Latar belakangnya MUI melihat di tengah-tengah masyarakat terjadi pertentangan luarbiasa antara kelompok-kelompok tertentu.

“Yang sering kali dikategorikan kelompok kanan dan kelompok kiri, karena itu MUI ingin mengajak mereka yang ada di kanan dan di kiri ditarik ke tengah-tengah” kata Ahmad Zubaidi.

“Wasathiyah adalah keseimbangan antara akidah dan toleransi, justru harus tecermin dalam kehidupannya sehari-hari dengan umat yang lain” tambahnya.

Ia juga menekankan, ajaran Islam wasathiyah sangat mengedapankan toleransi dan perdamaian. Dengan menyadari bahwa komponen bangsa Indonesia sangat majemuk dan beragam. Dan menepatkan toleransi pada posisi yang sangat penting. Keyakinan keagamaan semakin kuat begitu pun sikap tetap toleran terhadap umat lain.

“ceramah kita bagaimana mengedapankan toleransi, dakwah yang mempersatukan mempererat kesatuan kita terhadap dengan agama-agama lain” katanya.

Sementara itu, Mewakili Polda Sulteng, Kombespol Stevanus Tumowa, menyarankan kegiatan-kegiatan pembinaan khatib setiap bulannya dilaksanakan. Ia menilai kegiatan tersebut bermanfaat untuk menguatkan Islam wasathiyah di tengah-tengah masyarakat. 

“tentunya kegiatan ini sangat diapresiasi oleh bapak Kapolda, saran saya ini diadakan kegiatan ini setiap bulan. Saya setuju” katanya, disambut tepuk tangan para peserta.

Ia menambahkan, kegiatan ini sebagai bentuk upaya pemerintah untuk menyamakan presepsi seluruh komponen anak bangsa. Dengan mengajak para pemuka agama, termasuk para imam masjid dan para pencerama.

“karena masih banyak saudara-saudara kita merindukan kegiatan-kegiatan seperti ini, dalam rangka penguatan islam wasathiyah” pungkasnya.

Reporter : Nanang IP
Editor : Yamin