POSO – Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia kerjasama dengan pihak Kementerian Agama (Kemenag) serta tokoh agama di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar sosialisasi terkait penolakan radikalisme.
Sosialisasi bertemakan Deradikalisasi dan Kontra Radikalisasi di tengah masyarakat tersebut, melibatkan warga setempat, mulai dari anak-anak hingga orang tua, serta tokoh pemuda, digelar di Kampung Tamanjeka, dusun Ratalemba, Desa Masani, Kecamatan Poso Peisisir, Rabu (23/06)
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Poso, Ustad Arifin Tuamaka dalam kesempatan itu secara tegas mengajak warga kampung Tamanjeka untuk menjaga tali persaudaraan antar sesama, demi untuk kemaslahatan bangsa.
Dia berharap, melalui kegiatan tersebut warga jangan mudah terprovokasi dan tidak mudah terpengaruh dengan ajakan-ajakan paham radikalisme yang selama ini banyak terjadi, khususnya di wilayah Kabupaten Poso.
“Kita berterimah kasih kepada tim Densus 88 Mabes Polri yang telah menfasilitasi kita hari ini untuk bersilaturahmi. Kita berharap kegiatan ini bisa menjadi motivasi agar anak-anak kita tidak terdoktrin dengan aliran-aliran radikalisme,” ucap Arifin Tuamaka.
Hal senada juga disampaikan ole Kepala Kantor Kemenag Agama Kabupaten Poso, Makmur Muhammad Arief, dalam kesempatan tersebut ikut mengajak seluruh warga kampung Tamanjeka, khususnya orang tua untuk memantau serta mendampingi anak-anaknya dalam mendapatkan pelajaran di sekolah.
Menurutnya, untuk memperbaiki ahlak dan aqidah, sudah seharusnya ditanamkan kepada anak dari kecil. Sehingga tidak mudah terpengaruh dengan aliran-aliran sesat atau paham radikal.
“Mari kita awasi dan jaga anak-anak kita semua ,kita bimbing dia untuk belajar lebih giat,kita jangan biarkan mereka belajar sendiri agar apa yang mereka pelajara betul-betul sesuai dengan harapan kita sebagai generasi penerus bangsa yang handal,” tambah Makmur Muhammad .
Sementara itu, Kompol Maslikan yang mewakili pihak Mabes Polri menambahkan, jika kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan-kegiatan sosialisasi sebelumnya yang telah dilaksanakan dibeberapa tempat, dan diakuinya cukup direspon positif oleh pemerintah daerah, tokoh agama serta warga Poso secara umum,termasuk warga Tamanjeka.
Dijelaskan, fenomena terorisme harus dihentikan, dan tentunya harus dimulai dari akarnya, yaitu dari anak-anak. Diharapkan penuntasan paham radikal di Poso harus melibatkan semua elemen.
“Kita tidak mau kampung Tamanjeka, atau biasa dikenal Gunung Biru menjadi tempat yang aman bagi para DPO yang kini hanya tersisia sembilan orang. Mari kita jaga Poso,kalau mau bangkit, kita harus sama-sama tangkal radikalisme, untuk menyelesaikan aksi terorisme di Poso. Kita semua harus bersatu, warga Poso khususnya yang ada di Kampung Tamanjeka harus ikut mendukung program Polri dan tidak memberikan ruang kepada orang atau kelompok tertentu,’’ harap Kompol Maslikan.
Kegiatan Sosialisasi tersebut yang berlangsung selama dua jam, diakhiri dengan pembacaan deklarasi menolak dan melawan radikalisme,Terorisme oleh puluhan warga dusun Tamanjeka yang dibacakan langsung di halaman masjid Tamanjeka.
Pembacaan deklarasi tersebut dengan harapan Kabupaten Poso yang aman menuju masa depan yang lebih baik,aman dari aksi terorisme, khususnya di Kampung Tamanjeka.
Selain tim Mabes Polri,perwakilan Polda Sulteng,turut serta hadir dalam kegiatan tersebut,pihak Binmas Polres Poso,para Kapolsek serta anggota Bhabinkamtibmas sejkecamatan Poso Pesisir.
Reporter : Mansur
Editor : Yamin