Luas Tanam Nilam di Donggala Capai 332 Hektar

oleh -

DONGGALA – Meskipun belum popular seperti cengkeh, namun komoditas nilam kini mulai diminati kalangan petani di wilayah Kabupaten Donggala. Dari tahun ke tahun ada kencenderungan produktivitas dan luas tanam mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Sensus Perkebunan di Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Donggala, jumlah luas tanaman pada tahun 2022 ini telah mencapai 332 hektare. Dari luas tanaman tersebut terdapat 268 hektare yang sudah menghasilkan dan yang belum menghasilkan hanya 63 hektare.

Nilam termasuk kategori rempah-rempah, merupakan jenis tumbuhan bentuk semak-semak yang dibudidayakan untuk menghasilkan minyak setelah daunnya diolah. Minyak nilam memiliki banyak kegunaan seperti bahan aromaterapi, parfun, dupa, bahan kosmetik dan berbagai manfaat terkait obat herbal.

BACA JUGA :  Kapolres Morowali Klarifikasi Video Viral Penembakan di Bahodopi sebagai Hoaks

“Melihat perkembangan dari tahun ke tahun itu cenderung bertambah luas dan jumlah petani yang meminati tanaman nilam, sebab harganya minyak nilam cukup tinggi. Harganya berkisar delapan ratusa ribu perbotol, bahkan mencapai jutaan setiap liter sehingga memiliki prosfektif sangat bagus,” kata Kasubag Program Dinas TPHP Donggala, Ishak Nazaruddin di Donggala, Senin (04/04).

Menurut Ishak, saat ini produksi hasil panen nilam di Kabupaten Donggala telah mencapai 2.098 kilogram dengan jumlah petani nilam ada 228 orang. Diakuinya penyebaran tanaman nilam memang belum meluas di Kabupaten Donggala. Dari 16 kecamatan, baru enam yang membudidayakan, yaitu di Kecamatan Dampelas, Banawa Selatan, Banawa Tengah, Rio Pakava, Sindue Tobata dan Balaesang.

BACA JUGA :  DKM IMIP dan Alkhairaat Gagas Beragam Program Sosial dan Keagamaan

Dari 14 jenis perkebunan rakyat yang menonjol di Kabupaten Donggala, nilam menjadi salah satu prioritas dalam binaan budidaya yang dilakukan pemerintah.

Kata Ishak, selain harga pasaran minyaknya cukup tinggi, cara tanamnya juga cukup mudah dan cepat diproduksi dari masa tanam sampai panen hanya berkisar enam bulan.

Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay