SIGI – Intensitas hujan yang terbilang tinggi beberapa hari terakhir ini membuat khawatir warga yang tidak jauh tinggal dari bantaran Sungai Palu, termasuk desa-desa di Kabupaten Sigi yang dilalui tersebut. Desa yang paling terancam dengan luapan air Sungai Palu adalah Desa Sibalaya Barat, Kecamatan Tanambulava.
Salah satu warga Desa Sibalaya Barat, Firman, Rabu (02/01), mengatakan, warga desa, khususnya yang ada di dusun 02 sangat khawatir dengan kondisi air sungai yang kian hari makin mendekati pemukiman warga.
Akibatnya, kurang lebih 40 rumah warga terancam, termasuk Kantor Desa dan Kantor UPTD Peternakan Kabupaten Sigi.
Menurut Firman, Kepala Desa Sibalaya Barat, Faozan, masih sebatas mengerakkan warga untuk bekerja bakti dengan menggunakan alat seadanya, memasang patok-patok di bibir sungai guna membendung laju air sungai yang mengarah ke pemukiman warga.
“Kepala desa (kades) berencana menemui Bupati Sigi untuk melaporkan kondisi ini sembari akan memohon agar segera melakukan normalisasi sungai. Pihak Balai Sungai Sulawesi III juga diharap secepatnya melakukan pemasangan batu gajah,” katanya.
Dengan dilakukannya normalisasi sungai, lanjut dia, akan lebih akan efektif untuk menjaga luapan air sampai ke pemukiman warga.
“Sebab peristiwa semacam ini bukan baru kali ini terjadi di desa kami, tetapi sejak dari tahun 2015. Upaya dari pemerintah sudah dilakukan, seperti membuat tanggul di bibir sungai dan pemasangan bronjong tetapi itu dengan mudah digerus oleh air sungai,” imbuhnya. (HADY)