Lompat Tangga Memproduksi Beras, Program IP400 di Parimo Perlu Lakukan Kajian

oleh -

PARIMO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menyaraknan, Program Indeks Pertanaman (IP) 400 di daerah tersebut perlu dilakukan kajian terlebih dahulu, serta sosialisasi kepada petani di dua wilayah yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan.

Anggota DPRD Parimo, Suardi mengatakan, pemerintah daerah seharusnya tidak melakukan lompat tangga dalam meningkatkan produksi beras, sehingga masih tetap menggunakan sistem indeks pertanaman 300 atau satu tahun tiga kali penanaman.

“Jangan langsung ke IP400,  didaerah mana di Indonesia yang sudah melaksanakan?, kalau ada saya mau studi banding kesana,  metode semacam apa mereka gunakan. Program Kementerian Pertanian untuk menambah produksi dengan cara eksentifikasi tidaklah mungkin, apalagi menggunakan cara intensifikasi yang sudah full,” ungkap Suadi, di Parigi, Senin (07/02).

Menurut dia, Parimo sendiri yang sudah menggunakan sistem lima kali penanaman dalam dua tahun, ditambah enam kali penanaman dua tahun pun belum bisa. Apalagi menambahkan indeks pertanamannya menjadi delapan kali penanaman dua tahun.

Ia menuturkan,  dalam hitungan masa produksi tanaman dengan jangka waktu 100 hari, apabila menggunakan sistem IP400, maka waktu yang dibutuhkan sebanyak 400 hari, sementara dalam satu tahun hanya ada 360 hari.

“Belum lagi masa pengelolaannya 15 hari sehingga dibutuhkan waktu 60 hari atau dua bulan. Jadi total keseluruhan ada 460 hari kalau menggunakan program IP400 ini,” jelasnya.

Lanjut dia, karena ini program uji coba dari pemerintah, apabila mengalami kerugian. Para petani agar bisa masuk di asuransi, karena dengan itu petani ini mendapat jaminan, karena program ini tidak mengenal sistem

Ia berharap, program ini harus adanya kajian dari berbagai faktor, salah satunya juga adalah air yang menjadi penentu, karena infrastruktur yang ada sekarang masih mengalami kesusahan.

Menurut Mantan Ketua KTNA Parimo ini, dalam satu tahun ini kebutuhan air petani tidak mencukupi dan harus dirotasi. Maka, dia berharap  area persawahan yang dipilih program IP400 berdekatan dengan muara pintu air.

Kemudian kata dia, ditambah lagi pupuk bersubsidi terbatas, sehingga target 7000 ton dalam satu tahun, sehingga dia pesimis dapat terpenuhi oleh para petani yang ada.

“Makanya para petani saya sampaikan, untuk tetap melaksanakan jangan sampai petani dianggap tidak mau, nanti kita akan mengevaluasi program tersebut,” tutupnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin