PALU – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kota Palu dan Sulteng, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Sekolah Rakyat oleh pemerintah sebagai upaya konkret mengatasi ketimpangan akses pendidikan dan kemiskinan yang masih membelenggu masyarakat, khususnya di wilayah Kota Palu.
Ketua LMND Kota Palu, Jalal Arianza, menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak dasar setiap warga negara yang harus dijamin oleh negara, bukan menjadi komoditas yang hanya dapat diakses oleh kalangan mampu.
“Ketika negara gagal menjamin akses pendidikan yang adil dan merata, maka inisiatif seperti Sekolah Rakyat menjadi bentuk perlawanan dan solusi dari rakyat untuk rakyat,” ujar Jalal dalam konferensi pers di Sekretariat LMND Kota Palu, Sabtu (3/5).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jalal menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kota Palu pada Maret 2024 tercatat sebanyak 24.570 jiwa, atau 5,94 persen dari total populasi. Meski terjadi penurunan dari tahun sebelumnya, angka tersebut masih menunjukkan bahwa ribuan warga hidup di bawah garis kemiskinan.
Di sisi lain, angka putus sekolah di jenjang SMA/SMK/MA/Paket C di Kota Palu tercatat sebesar 1,75 persen, sebagaimana tertuang dalam dokumen resmi pemerintah provinsi yang diakses melalui laman ppid.sultengprov.go.id. Faktor ekonomi menjadi penyebab utama banyak anak usia sekolah tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka.
Menanggapi kondisi tersebut, LMND menilai pembangunan Sekolah Rakyat sebagai langkah strategis pemerintah. Program ini dirancang untuk memberikan pendidikan gratis dengan sistem asrama penuh bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mencakup jenjang SD hingga SMA. Fasilitas yang disediakan meliputi ruang kelas, tempat tinggal, makanan bergizi, serta pembinaan karakter.
“LMND Kota Palu mendukung penuh inisiatif pemerintah dalam membangun Sekolah Rakyat sebagai bentuk nyata dari keberpihakan negara kepada rakyat miskin. Ini adalah langkah progresif yang harus kita kawal bersama agar tepat sasaran dan berkelanjutan,” tegas Jalal.
LMND juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi mahasiswa, komunitas warga, tokoh adat, pendidik, dan pemerintah daerah untuk berkolaborasi dalam mendukung dan mengawasi pelaksanaan program tersebut.
“Pendidikan adalah urusan bersama. Keberhasilan Sekolah Rakyat akan sangat bergantung pada partisipasi aktif dan pengawasan dari masyarakat,” tambahnya.
Dengan dukungan penuh terhadap pembangunan Sekolah Rakyat, LMND Kota Palu berharap tidak ada lagi anak-anak di Kota Palu dan Sulawesi Tengah yang kehilangan masa depan karena keterbatasan ekonomi atau akses pendidikan.
“Ini adalah langkah menuju keadilan sosial yang sejati,” pungkas Jalal. */Yamin