PALU- Dalam waktu tidak terlalu lama Balai Bahasa Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menerbitkan lima buku cerita rakyat daerah ke dalam Bahasa Indonesia.
Lima cerita rakyat itu diantaranya cerita rakyat Dondo, Pamona, Balaesang dan lainnya
“Saat ini masih dalam proses penggarapan, naskah daerah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia untuk dijadikan buku,” kata peneliti Balai Bahasa Indonesia Sulteng, Songgo, di sela-sela Bincang Bahasa Indonesia Ragam Jurnalistik, bertempat di E3one Cafe, Jalan Zebra IV, Kota Palu, Senin (28/11) kemarin.
Ia sendiri terlibat sebagai ketua tim penyunting bahasa Indonesia cerita rakyat Dondo berjudul “Raja diatas Raja “.
Oelhnya kata dia, untuk proses pembuatan bukunya , karena belum ada dikantor kita turun ke lapangan menemui Nara sumber seorang guru SD. merupakan penutur bahasa Dondo.
“Jadi ada cerita, diceritakan oleh bapaknya lalu Ia terjemahkan. Ada juga ceritanya sendiri lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,” tuturnya.
Ia mengatakan , buku cerita rakyat itu nantinya dijadikan muatan lokal (mulok), tujuannya pelestarian, sebagaimana amanat undang-undang .
“Bahasa itu identitas, cerita rakyat ini cerminan bahasa masyarakat penuturya dan bagian pengajaran bahasa, ” kata Songgo.
Reporter: IKRAM/Editor: NANANG