Lende dan Sipeso Raih Penghargaan Penanganan Stunting 2023-2024

oleh -
Kabupaten Donggala memberikan Award/ penghargaan untuk desa terbaik dalam penuntasan kasus Stunting di Kabupaten Donggala pada kategori Desa Entas Lokus Stunting 2023 dan 2024, yang diraih oleh Desa Lende Kecamatan Sirenja . Penghargaan diberikan langsung oleh Sekab Donggala Rustam Efendi di Hotel Sriti jln Durian Kecamatan Palu Barat,Selasa Sore (26/3). (Foto: Irma/MAL)

DONGGALA – Desa Lende Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala dan Desa Sipeso Kecamatan Sindue Tobata, meraih penghargaan pada kegiatan pengananan stunting award 2023 dam 2024, Kabupaten Donggala.

Lende meraih penghargaan tersebut pada kategori Entas Lokus Stunting 2023 dan 2024, Sedangkan Sipeso masuk pada kategori Desa Tidak Masuk Lokus dengan Prevalensi Terendah Tahun 2023 dan 2024

Adapun menyusul desa Lende adalah, Terbaik II diraih desa Meli kecamatan Balaesang dan terbaik III Desa Palau kecamatan Balaesang Tanjung. Sementara di kategori yang sama dengan Sipeso, terbaik ke II Desa Tanjung Padang dan Desa Labuan Kecamatan Labuan.

Kepala Bappeda Kabupaten Donggala Gosal Syah Ramli, mengatakan, penghargaan ini baru perdana dilaksanakan tahun ini. Award itu tepatnya, penghargaan pelaksanaan konvergensi penurunan dan pencegahan stunting terintegrasi Kabupaten Donggala.

BACA JUGA :  Kisah Kak Indrid dan Cilo: Menghibur Anak Lewat Dongeng

Tahun ini baru dua kategori yang diterapkan, yaitu kategori sebagai Desa Entas Lokus Stunting 2023 dan 2024 dan Kategori Desa Tidak Masuk Lokus Dengan Prevalensi Terendah Tahun 2023 dan 2024.

Gosal Syah Ramli mengatakan, berlatar belakang tahun 2022 Kabupaten Donggala tercatat sebagai daerah kasus stunting paling tinggi. Hal itu menjadi pembelajaran untuk pemerintah Kabupaten Donggala, untuk segera membenahi kekurangan tersebut.

“Kita akui kita lemah ya memang lemah dan punya tekad untuk memperbaiki. Jangan tau punya kekurangan, tapi dibiarkan. Tahun 2022 hingga 2023 kami melakukan penilaian terhadap seluruh desa yang ada di Kabupaten Donggala guna memberikan Award kepada desa yang dapat menurunkan dan mencegah kasus stunting itu,” ujar Gosal Syah Ramli.

Stunting ini merupakan kasus, dimana ketika pertama kelahiran bayi harus mulai dikawal. Bayi yang lahir rawan stunting dan ibu hamil rawan melahirkan bayi stunting. Untuk sudah lahir, pada 1000 hari pertama digenjot dengan asupan gizi yang baik supaya cepat menjadi bayi normal dan sehat.

BACA JUGA :  UIN Datokarama Perkuat Pencegahan Gratifikasi dengan Pembentukan UPG

“Jangan sampai dibiarkan. Stunting itu intinya penilaiannya direspon kognitif dan respon motorik,” katanya.

Reporter: IRMA/Editor: NANANG