Lawan Radikalisme, Isu SARA dan Anti Pancasila!

oleh -

Patut diakui, saat ini terlalu banyak propaganda di masyarakat yang bernuansa negatif. Hampir semua sendi kehidupan dimasuki oleh orang-orang tidak bertanggung jawab agar suasana menjadi terganggu dan tidak kondusif, khususnya menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.

Mereka juga memanfaatkan media social untuk menyebarkan paham-paham sesat, memprovokasi masyarakat untuk mengikuti paham radikalisme dan anti Pancasila, menyebarkan berita bohong/hoax, menghembuskan isu SARA serta hal negatif lainnya yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

Untuk mengantisipasi itu, tokoh-tokoh agama, khususnya di Sulteng pun turun tangan menangkal paham-paham dan isu yang dimaksud. Mereka dengan gencar memberikan imbauan positif kepada masyarakat agar tidak terpancing dengan isu apapun yang sengaja dibesar-besarkan oleh pihak tertentu. Imbauan tersebut dilakukan, baik di rumah ibadah, pondok pesantren maupun di lingkungan masing-masing.

Berikut beberapa imbauan para tokoh agama tersebut:

USTADZ JAYADIN SYAMSUDIN MAHU DI MASJID BAITURRAHIM PALU

Imam Masjid Baiturrahim Palu, Ustadz Jayadin Syamsudin Mahu, menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada jemaahnya, baru-baru ini. Salah satu tokoh agama di Kota Palu itu juga menyampaikan harapan kepada seluruh masyarakat agar senantiasa memelihara keamanan dan ketertiban, khususnya di lingkungannya masing-masing, menjaga kerukunan antar umat beragama, tidak mudah terhasut isu yang bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan), menolak paham radikalisme dan anti Pancasila, berita hoax, ujaran kebencian, serta sikap intoleransi yang saat ini marak berkembang.
Dia juga mengharapkan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga jalannya perhelatan pesta demokrasi, baik itu Pilkada serentak tahun 2018 maupun Pemilu serentak tahun 2019, khususnya yang akan berlangsung di wilayah Provinsi Sulteng. (FOTO: IST)

USTADZ MARWAN H ARSYAD, DI MASJID AL-IKHLAS KAMPUNG PISANG, BANAWA

Patut diapresiasi dan hendaknya diikuti oleh para tokoh agama dan mubaligh lainnya. Demi terciptanya situasi Kabupaten Donggala yang aman dan kondusif saat jalannya Pilkada serentak di daerah itu, salah seorang tokoh agama asal Kampung Pisang, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Ustadz Marwan H Arsyad, pada setiap ceramahnya, mengimbau kepada jemaah dan masyarakat untuk tidak terjebak dengan fitnah dan provokasi yang beredar di media sosial yang dapat memicu konflik di masyarakat. Sebagaimana menjelang Pilkada, berita fitnah dan provokasi yang dimaksud semakin gencar ditayangkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. (FOTO: IST)

RAHMAT DJAFAR DI PONPES ASSYAKUR DI KELURAHAN VALANGGUNI

Salah satu tokoh agama Kelurahan Valangguni, Rahmat Djafar foto bersama para santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Assyakur, Jalan Dayodara, Kelurahan Valangguni, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, belum lama ini. Kepada para santri, dia meminta agar mengantisipasi dan mewaspadai ajakan dari kelompok-kelompok yang berupaya memecah belah umat dan menjunjung tinggi pluralisme. Santri juga diminta agar cross-check data terlebih dahulu sebelum menerima informasi.
Dia pun menyayangkan paham radikalisme di Indonesia karena berupaya memecah-belah persatuan. Menurutnta, mereka harus disadarkan lewat ilmu, disadarkan bahwa Islam adalah agama kasih sayang dan belas kasih kepada semua orang.
Terkait dengan perhelatan Pilkada atau Pemilu, Rahmat Djafar juga berharap kepada para santri untuk tidak percaya dengan berita bohong/hoax untuk mendiskreditkan seseorang, apalagi menyangkut isu SARA, agar tercipta Pemilu dan Pilkada yang damai, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah. (FOTO: IST)