PALU– Polda Sulawesi Tengah menggelar Simulasi Penanggulangan Bencana Alam dan pelayanan aksi unjuk rasa melibatkan ratusan personel lintas instansi, Kamis (11/12). Kegiatan besar ini digelar untuk meningkatkan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana maupun dinamika sosial bisa muncul kapan saja.
Simulasi terpadu tersebut disaksikan langsung Wakapolda Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf. Sejumlah unsur Forkopimda bersama pejabat utama Polda Sulteng turut hadir memonitor jalannya latihan dirancang menyerupai kondisi nyata di lapangan.
Sebanyak 597 personel dikerahkan dalam latihan tersebut. Mereka berasal dari Satbrimob, Ditsamapta, Ditlantas, personel staf, hingga Polresta Palu. Tak hanya aparat kepolisian, unsur TNI, BMKG, BPBD, Basarnas, Dinkes, Damkar, PMI, Satpol PP, Dishub, dan berbagai elemen pemerintah daerah juga dilibatkan.
Para peserta menjalankan berbagai skenario penanganan darurat, mulai dari proses evakuasi korban, pemberian layanan medis, rekayasa lalu lintas, hingga pengamanan situasi saat terjadi aksi unjuk rasa. Kolaborasi lintas sektor disebut menjadi kunci dalam memastikan respons cepat di setiap kondisi kritis.
Dalam amanat dibacakan Wakapolda, Kapolda Sulteng menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman di wilayah Sulawesi Tengah. Ia menyebut daerah ini memiliki kerawanan bencana dan dinamika sosial membutuhkan respons terencana, cepat, serta terintegrasi antarinstansi.
Helmi menekankan bahwa latihan tersebut bukan seremoni, tetapi sarana evaluasi untuk memastikan mekanisme komando, alur komunikasi, dan prosedur penanganan darurat berjalan efektif. Seluruh peserta diminta mengikuti rangkaian latihan secara serius dan disiplin.
Ia menambahkan, latihan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan personel, kesiapan peralatan, hingga sistem deteksi dini terhadap potensi bencana maupun konflik sosial. Menurutnya, Sulawesi Tengah memiliki riwayat terjadinya penjarahan pascabencana sehingga antisipasi harus terus diperkuat.
Di akhir kegiatan, Helmi yang merupakan putra daerah Sulawesi Tengah turut menyampaikan dukungan moril kepada penyintas bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Untuk saudara-saudara kita yang terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, tetap kuat dan solid. Warga Sulawesi Tengah selalu ada untuk kalian,” pungkasnya.***

