MOROWALI- Terkait pemberitaan pada beberapa media online dan media sosial tentang hilangnya laptop pada Dinas BPKAD yang mengancam tidak tersalurnya dana desa, Kepala Dinas BPKAD Morowali Faruk mengatakan bahwa hal kabar Alokasi Dana Desa di Kabupaten Morowali teancam tidak cair, tidak benar.
“Perlu kami tegaskan bahwa sampai Jum’at Tanggal 17 Maret 2020, pencairan ADD terus berlangsung. Hal tersebut karena Pemerintah Kabupaten Morowali telah lama menggunakan Aplikasi SIMDA KEUANGAN atau SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah),” katanya melalui press releasenya Sabtu (18/04).
Menurut Faruk, bahwa Aplikasi Simda tersebut telah tersimpan di dalam Server milik Dinas BPKAD, sehingga dipastikan Pencarian Keuangan Daerah termasuk ADD tetap dapat dilaksanakan. Sebab dengan tersimpannya di server, maka laptop lain bisa digunakan untuk proses pencairan dana tersebut.
Menurut Faruk, memang saat ini laptop yang berisi data-data penting itu belum diketahui keberadaanya. Namun masih diyakini tidak hilang, karena laptop yang menurut pengguna terakhir, diletakan dalam laci meja kantor, dengan satu laptop lainnya, serta di meja lain dalam ruangan yang sama juga terdapat satu laptop lagi.
“Keesokan harinya saat laptop akan digunakan, dalam laci tersebut hanya tersisa satu laptop dan di laci meja lainnya satu laptop di ruangan yang sama,” ujarnya.
Lebih jauh Faruk menyebutka,n karena dalam situasi Pendemi Covid-19, hal itu membuat Bupati Morowali Mengeluarkan Surat Edaran dengan nomor 800/0348/BKPSDM/III/2020 yang salah satu isinya OPD dalam memberikan pelayanan, dapat mengatur kehadiran stafnya secara bergilir, maka diduga laptop tersebut mungkin digunakan oleh staf lainnya.
“Berdasarkan surat edaran Pak Bupati maka kehadiran staf harus bergilir, dan kami yakin laptop tidak hilang dan hanya belum ditahu siapa yang menggunakannya untuk terakhir kali. Dan kami masih terus mencari informasi siapa yang menggunakan laptop tersebut,” tutupnya. (HARITS)