PALU- Persentase penduduk miskin pada September 2021 sebesar 12,18 persen, menurun masing-masing sebesar 0,82 persen poin terhadap Maret 2021, dan 0,88 persen poin terhadap September 2020.
Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary mengatakan, jumlah penduduk miskin pada September 2021 sebesar 381,21 ribu orang,
berkurang masing-masing sebesar 23,20 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2021, dan 22,53 ribu orang. Menurut Simon Sapary, Jika dibandingkan kondisi September 2020.
“Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2021 sebesar 9,15 persen, turun menjadi 8,82 persen pada September 2021. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2021 sebesar 14,73 persen, turun menjadi 13,71 persen pada September 2021,” ujar Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary dalam rilis profil angka Kemiskinan Sulteng, Senin (17/1) di Aula BPS Provinsi Sulteng.
Dibanding Maret 2021, jumlah penduduk miskin pada September 2021 di daerah perkotaan turun sebanyak 1,60 ribu orang (dari 88,31 ribu orang pada Maret 2021 menjadi 86,67 ribu orang pada September 2021).
Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan turun sebanyak 21,60 ribu orang (dari 316,14 ribu orang pada Maret 2021 menjadi 294,54 ribu orang
pada September 2021).
Simon Sapary mengatakan, Garis Kemiskinan pada Maret 2021 tercatat sebesar Rp. 505.608 per kapita per bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp. 385.989,- (76,34 persen),
dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp. 119.619,- (23,66 persen).
Pada September 2021, secara rata-rata rumah tangga miskin di Sulawesi Tengah memiliki 5,01 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.533.096, rumah tangga miskin/bulan.
Sementara, jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah dibanding provinsi lain di Sulawesi merupakan yang tertinggi kedua. Secara absolut, jumlah penduduk miskin Sulawesi Tengah sebanyak 381,21 ribu orang adalah tertinggi kedua di bawah Sulawesi Selatan.
Kondisi yang sama juga terlihat pada daerah perkotaan dan perdesaan.
Secara persentase, angka kemiskinan Sulawesi Tengah sebesar 12,18 persen juga merupakan
angka tertinggi kedua setelah Gorontalo. Angka persentase ini jika dilihat berdasarkan daerah
juga menunjukkan potret yang serupa, di mana untuk daerah perkotaan sebesar 8,82 persen merupakan tertinggi kedua setelah Sulawesi Barat, sedangkan untuk perdesaan sebesar 13,71 persen merupakan tertinggi ketiga setelah Gorontalo dan Sulawesi Tenggara.
Sementara, gubernur Sulteng Rusdy Mastura tercatat mulai menjabat Sebagai gubernur Sulteng pada bulan Juni 2021, di masa kepemimpinan Rusdy Mastura angka Kemiskinan Sulteng di September 2021 menurun.
Reporter: Irma/Editor: Nanang