SIGI – Kerja sama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sigi dengan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat, masih terus berjalan hingga saat ini.
Dalam satu bulan terakhir ini, kerja sama tersebut telah memasuki termin kedua yang telah berjalan sejak tanggal 20 Juli dan akan berlangsung selama 21 hari.
Berbeda dengan termin pertama, kali ini Dinkes setempat ditekankan untuk mengejar target vaksin booster kepada lanjut usia (lansia).
“Tapi kami juga membuka pelayanan untuk semua dosis. Tapi memang lebih ditekankan ke lansia, karena capaiannya masih rendah, jadi itu yang kita kejar,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ), Dinkes Kabupaten Sigi, Ester Mariana, Selasa (26/07).
Secara umum, kata dia, capaian vaksin booster di Kabupaten Sigi baru sekitar 12,63 persen. Kondisi ini beda dengan ketika vaksin dosis satu, di mana masyarakat banyak yang berbondong-bondong datang divaksin. Sementara capaian untuk vaksin dosis dua sendiri masih berada di angka 55,81 persen.
“Peningkatannya hanya sedikit demi sedikit karena memang kendalanya kurangnya antusias masyarakat yang masih rendah. Vaksin dua dengan booster ini memang yang agak berat, butuh kerja keras lagi,” tambahnya.
Untuk merealisasikan target yang dimaksud, pihaknya masih tetap melibatkan 11 puskesmas, yakni Puskesmas Kulawi, Tinggede, Palolo, Kinovaro, Kamaipura, Biromaru, Marawola, Dolo, Kaleke, Pandere, dan Puskesmas Baluase.
Kata dia, di puskemas tersebut, di antaranya memiliki wilayah kerja di pedalaman. Menurutnya, hal itu juga menjadi salah satu kendala pencapaian target, khususnya booster untuk lansia.
“Kadang mereka (vaksinator) sudah sampai di daerah tujuan, tapi ternyata yang divaksin juga kurang, jadi kasihan juga. Sudah medannya susah ditempuh, minat masyarakat yang divaksin juga kurang,” jelasnya.
Terkait stok vaksin, lanjut dia, sejauh ini masih dalam keadaan aman.
“Tadi kami baru dapat vaksin Pfizer dan Moderna. AstraZeneca dan Sinovac kita juga masih ada stoknya,” katanya.
Ia berharap, dengan nantinya ada aturan yang mewajibkan vaksin booster saat masuk wilayah perkantoran atau fasilitas umum, bisa menjadi dorongan atau motivasi kepada masyarakat untuk mau divaksin. ***