MOROWALI – Jembatan yang putus akibat banjir bandang satu tahun yang lalu di Desa Dampala Kecamatan Bahodopi tak kunjung dibangun pemerintah. Akhirnya warga yang bekerjasama dengan beberapa perusahaan kembali membangun jembatan darurat secara gotong royong.
Tiga alat berat diturunkan oleh perusahaan untuk mengangkat kayu besar yang akan digunakan untuk membangun jembatan. Begitu juga warga masyarakat, nampak antusias bergotong royong memikul kayu.
Salah satu warga Asrar menyebutkan, pasca banjir bandang satu tahun lalu, jembatan di Desa Dampala putus dan tidak bisa dilalui kendaraan. Sebab hingga kini belum juga dibangun oleh pemerintah.
Menurut Asrar kondisi putusnya jembatan sudah beberapa kali disampaikan kepada pemerintah Morowali, tapi tak membuahkan hasil. Karena itulah warga sepakat bergotong royong membangun jembatan darurat.
Kepala Desa Dampala Hartono membenarkan bahwa warganya berkerjasama dengan pihak Perusahaan dan juga para relawan bergotong royong membangun jembatan ini.
Hartono juga menuturkan, sebelummya pihak pemerintah desa juga sudah mengusulkan kepada Dinas PUPR Morowali, tetapi hingga kini belum ada tindakan.
Ditambahkan Hartono, nantinya jembatan tersebut hanya dilintasi roda empat dan roda dua dan tidak dipungut biaya alias gratis.
Selain itu Hartono berharap, pemerintah agar sesegera mungkin membangun jembatan permanent. Jembatan ini menjadi penghubung antara Kecamatan Bahodopi dengan Bungku Timur.
“Saya berharap pihak pemerintah segera membangun kembali jembatan tersebut,” tutupnya. (HARITS)