PALU – Siapakah yang tidak berbahagia bila harapan yang diinginkan akan tecapai? Begitulah yang dirasakan Fajriani, senang dan bangga itulah yang dirasakannya saat diwawancarai langsung oleh media ini pada Sabtu (8/7).
Siswi yang benama lengkap Fajriani Wahyu Lestari, merupakan salah satu siswi kelas XII IPA 1 di MA Alkhairaat Pusat Palu. Di usinya yang kini menginjak 19 tahun, putri pertama dari 5 bersaudara pasangan Sultan dan Jumliah ini, menjadi salah satu kebanggan madrasahnya.
Pasalnya, saat ini gadis kelahiran Toli–Toli pada 11 Agustus 1998 juga menjadi satu–satunya siswi asal MA Alkhairaat Pusat Palu yang berhasil lolos dalam Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) tingkat Provinsi, sekaligus menjadi yang pertama dari satu santri lainnya yang mendapat kesempatan untuk menimbah ilmu di Intitut Pertanian Bogor melalui Kementrian Agama (Kemenag) Prov.Sulteng.
“Senang dan bangga bisa mndapatkan kesempatan ini dan tentunya akan saya pergunakan dengan sebaik mungkin,” kata Fajriani.
Dengan sedikit tersipu malu siswi yang hobi mendengar musik dan bermain badminton ini mengatakan, bahwa beasiswa tersebut bisa didapatkannya atas segudang prestasi yang selama ini telah dia dapatkan. Di mana selama 3 tahun menimba ilmu di MA Alkhairaat Pusat Fajriani berhasil menjadi Juara Umum sebanyak 5 kali berturut–turut dan membawa MA Alkhairaat Pusat menjuarai LCTF Se-Sulawesi Tengah pada 2016 yang lalu.
“Akan tetapi semuanya itu saya dapatkan karena juga do’a–do’a dari kedua orang tua saya, yang selama ini sudah memberi saya dukungan,” sebut siswi yang akan melanjutkan perkuliahannya di Jurusan Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya IPB.
Anak dari pasangan Sultan dan Jumliah ini juga menjelaskan, dirinya sangat bersyukur dengan mendapatkan kesempatan tersebut, sebab dalam beasiswa itu dirinya hanya perlu menjalankan tugas layaknya para pelajar pada umumnya tanpa memikirkan beban apapun.
Di sisi lain, Sultan yang meruapakan ayah dari Fajriani mengaku sangat bangga dengan segudang prestasi yang telah didapatkan oleh anaknya itu. Dalam kesehariannya yang menjadi tukang jahit, Sultan mengatakan akan terus memberi dukungan terhadap anaknya itu selama apa yang dilakukannya mempunyai nilai dan dampak positif.
“Jika itu bermanfaat untuk dirinya dan untuk orang banyak kenapa tidak,” cetus Sultan.
Sementara itu, Ustad Jamaluddin yang merupakan Guru dari Fajriani di MA Alkhairaat Pusat menyebutkan memang tak heran jika siswinya itu bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Karena memang, lanjut Ustad Jamaluddin dia adalah salah satu siswi terbaik yang dimiliki oleh MA Alkhairaat Pusat Palu.
“Karena selain aktif diberbagai lembaga yang ada disekolah seperti PMR dan PPIA Dia juga sering membawa nama MA Alkhairaat Pusat diberbagai ajang dan berbagai tingkatan,” jelas Ustad Jamaluddin.
Tak ketinggalan juga, Fajriani yang bercita–cita ingin menjadi dosen itu berpesan kepada adik–adik kelasnya, serta para pelajar lainnya untuk terus berusaha, dan tidak berputus asa. Selain itu harus senantiasa bisa menjadi contoh bagi yang lainnya.
“Sebagai pelajar laksanakan kewajiban sebaik mungkin. Jangan lupa, selalu minta dukungan dan doa orang tua untuk setiap yang kita lakukan. Jangan cepat putus asa untuk mendapatkan yang diinginkan, kalau percobaan pertama gagal, coba lagi untuk kedua, gagal lagi coba lagi, man jadda wa jadda,” tutup Fajriani. (Faldi)