PALU – Lagi-lagi antrean minyak goreng ricuh. Kericuhan itu terjadi di hari terakhir pasar murah yang diselenggarakan pihak Kelurahan Birobuli Utara dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu, di Halaman Masjid Al Amin Birobuli Utara, Jumat (8/4).
Kericuhan itu dipicu adanya penyusup di tengah-tengah antrean dan banyaknya jeregen besar yang ikut antre. Para pengantre meneriaki orang-orang yang dianggap biang kekacauan antrean. Padahal dalam keputusan dari kelurahan setiap warga berhak mendapatkan jatah minyak goreng 10 liter, namun di lapangan banyak warga membawa jeregen bermuatan 50 liter dan 20 liter.
Rahmat warga jalan garuda menilai, yang antre jeregen besar bukan lagi untuk konsumsi rumah tangga, tetapi mereka tidak lain para pedagang, para penjual gorengan dan usaha ayam goreng.
“Ini yang antre sudah tidak betul. Bukan lagi untuk konsumsi rumah tangga. Ini untuk dijual kembali. Coba lihat saja mereka punya jeregen besar-besar, sementara para emak- emak cuma bawa jeregen kecil. Semoga saja saya kebagian minyak gorengnya. Saya sudah antri dari tadi pagi,” ujar Rahmat kepada media alkhairaat online, Jumat (8/4).
Misnah Warga jalan Ramba mengatakan, harusnya pihak Kelurahan Birobuli Utara dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu mengkoordinir penjualan minyak goreng curah ini, sehingga tidak ricuh seperti hari ini.
“Saya lihat cuma pihak agen minyak goreng yang ambil peranan dalam penjualan minyak goreng. Agen memperbolehkan warga bawa jeregen besar, akhirnya hanya dimanfaatkan oleh para pedagang,” ujar Misnah.
Misnah berharap kedepan pihak kelurahan dan dinas terkait lebih siap lagi dalam mengatur penjualan Migor murah tersebut sehingga tidak terjadi kericuhan.
Sementara dari pantauan di lapangan hari terakhir pasar murah antrean Migor dipadati warga. Ratusan jeregen besar memenuhi halaman masjid. Di hari terakhir pasar murah sebanyak 9 ton stok migor yang disalurkan.
Antrean Migor sebelumnya juga terjadi di hari pertama pertama Rabu lalu di pasar murah. Harga migor yang dijual sesuai HET Rp 14.000. Hari pertama juga 9 ton sehingga total Migor yang disalurkan kepada masyarakat selama pasar murah sebanyak 18 ton.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG