PALU – Pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Madani Palu menyatakan tak lebih dari 10 warga terdampak bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang datang berobat akibat gangguan mental.
Menurut Direktur RSJ Madani, dr.Nirwansyah Parampasi, di ruang kerjanya, Kamis (06/12), warga yang datang diantar anggota keluarganya. Namun ada pula yang datang sendiri.
Di antara mereka, ada yang sudah kembali ke keluarganya, dirawat jalan, dan ada pula yang masih dirawat di rumah sakit.
“Mereka yang datang berobat itu rata-rata mengalami depresi karena kehilangan suami, istri dan anak-anak mereka serta keluarga lainnya,” ujar Nirwansyah.
Menurutnya, pengobatan terhadap korban bencana yang mengalami depresi, dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Pihaknya juga menyediakan sejumlah psikiater maupun psikolog dalam menangani pasien-pasien yang dimaksud.
Dia pun menyarankan kepada warga yang merasa depresi pascabencana ini, untuk melakukan konsultasi dan dilakukan pengobatan sesuai keluhannya.
“Pelayanan kami tetap berjalan seperti biasanya, karena memang sudah normal sejak beberapa hari pascagempa,” sebutnya.
Terkait adanya pasien jiwa yang kabur pascabencana lalu, saat ini sudah berhasil ditemukan.
“Hanya satu saja yang kabur, dan sudah ditemukan lagi. Kita rawat kembali,” tandasnya. (FALDI)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.