Kuota SMA Terbatas, 263 Tamatan Baru SMP di Bahodopi Terancam Putus Sekolah

oleh -
Rapat pembahasan pembangunan sarana Pendidikan di Kawasan lingkar tambang Bahodopi-Morowali ini dipimpin oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng Ma'mun Amir. Rapat tersebut berlangsung secara hybrid bertempat di ruang kerja wagub Sulteng, Jumat (14/4). FOTO: IST

PALU- Pada bulan Juli mendatang tercatat 263 orang tamatan baru SMP di kawasan lingkar tambang dan indsutri Bahodopi, Kabupaten Morowali yang akan melanjutkan pendidikan pada tingkatan SMA. Sementara kapasitas sekolah khususnya SMA 1 dan 2 sangat terbatas untuk menampung para tamatan SMP.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Morowali Amir Aminudin, dalam rapat pembahasan pembangunan sarana Pendidikan di Kawasan lingkar tambang Bahodopi-Morowali ini dipimpin oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng Ma’mun Amir. Rapat tersebut berlangsung secara hybrid bertempat di ruang kerja wagub Sulteng, Jumat (14/4).

“Terdapat 2 hektar lahan yang telah disepakati oleh masyarakat untuk rencana pembangunan sekolah yang diharapkan dapat segera ditindaklanjuti,” kata Kadis Pendidikan Amir.

BACA JUGA :  Klinik Kesehatan Lapas Palu Raih Sertifikat Akreditasi dari Kemenkes RI

Bupati Kabupaten Morowali Taslim membenarkan hal tersebut. Menurutnya diperlukan tambahan ruang belajar untuk SMA. Bahkan dalam waktu dekat akan dibuka jenjang pendidikan Madrasah Aliyah. Dirinya juga berharap 2 hektar alokasi lahan dimaksud dapat segera ditindaklanjuti.

Wakil Gubernur Sulteng Ma’mun Amir menanggapi serius ke-263 orang pelajar SMP yang akan segera tamat dan akan melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA.

“Yang terpenting anak-anak kita tidak boleh putus sekolah, SMA 1 kabupaten Morowali bukan cuma satu-satunya sekolah yang bisa menampung alumni SMP, tentu masih ada SMK serta Madrasah Alkhairaat yang bisa menampung para alumni,” ujar Ma’mun Amir.

BACA JUGA :  REI Diharapkan Jadi Penyumbang PAD Sulteng di Sektor Properti

Dalam melanjutkan pendidikan, wakil gubernur berharap Dinas Pendidikan dan pemerintah setempat memberikan prioritas penduduk sekitar untuk bersekolah disekitar tempatnya berdomisili atau zona lokasi

“Untuk jangka pendek dapat meminjam kelas sekolah lain atau bangunan untuk proses belajar mengajar. Ada beberapa laboratorium yang dibangun pada beberapa sekolah yang bisa dimanfaatkan,” jelas Wakil Gubernur.

Sementara untuk jangka panjang tahun 2024 dalam RPJM pihak pemerintah telah menganggarkan pembangunan sekolah baru.

Reporter: ***/Irma
Editor: Nanang