BANDUNG – Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah, Aristan, memimpin kunjungan kerja pimpinan dan Komisi III DPRD Sulteng ke Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Senin.

Kunjungan ini bertujuan mempelajari sistem dan kelembagaan pemeliharaan jalan yang diterapkan di Jawa Barat.

Aristan menjelaskan, Sulawesi Tengah memiliki sekitar 1.700 km ruas jalan provinsi yang membutuhkan pemeliharaan rutin agar tetap optimal melayani lalu lintas.

Namun, kata dia, beberapa ruas jalan saat ini berada dalam kondisi rusak, terutama saat musim hujan, seperti Jalan Samudera III Palu, ruas Luwuk Timur-Masama di Desa Louk dan Bantayan, serta ruas Kalawara-Kulawi.

“Keterlambatan penanganan menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan. Oleh karena itu, diperlukan sistem dan kelembagaan yang baik untuk memastikan pemeliharaan jalan dilakukan tepat waktu,” tambah Aristan.

Ia berharap, sistem yang diterapkan di Jawa Barat bisa menjadi inspirasi untuk meningkatkan kualitas jalan di Sulawesi Tengah, demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pembangunan Jalan Dinas Bina Marga Jawa Barat, Iwan Suwanagiri, menjelaskan, pihaknya mengelola 2.362 km jalan provinsi dengan tingkat kemantapan jalan mencapai 85,21 persen.

“Capaian ini didukung oleh sistem dan kelembagaan yang komprehensif, termasuk pembentukan enam Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) serta satu UPTD Laboratorium Bahan Konstruksi,” katanya.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor: 51 Tahun 2016, kata dia, UPTD PJJ bertugas melaksanakan berbagai kegiatan pemeliharaan jalan, mulai dari survei kondisi jalan, penyusunan SOP, hingga pengadaan peralatan. Struktur UPTD melibatkan kepala satuan, pengamat, mandor, hingga pekerja lapangan, dengan total tenaga kerja mencapai 2.739 orang.

“Pekerjaan pemeliharaan meliputi penutupan lubang dengan hotmix, perbaikan lapis pondasi, pengecatan jembatan, hingga pembersihan saluran air. Anggaran untuk kegiatan ini mencapai 25-35 persen dari total pagu anggaran dinas setiap tahunnya,” ungkap Iwan. */RIFAY