POSO – Kantor Urusan Agama (KUA) Poso Kota Utara bersama jajaran staf menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Tangguh Bencana, yang dirangkaikan dengan doa bersama untuk negeri, Kamis (4/9).
Kegiatan yang berlangsung di aula KUA Poso Kota Utara itu menghadirkan Yayasan Panorama Alam Lestari (Y.PAL) Poso, lembaga yang selama ini fokus pada isu kebencanaan dan pelestarian lingkungan.
Kepala KUA Poso Kota Utara, Hendi Subhan Syafii, S.H.I., M.H.I., dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan memperkuat kesadaran mengenai pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, khususnya gempa bumi yang kerap mengguncang Sulawesi Tengah.
“Sebagai ASN Kementerian Agama, khususnya para penyuluh yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, harus menjadi ujung tombak dalam memberikan informasi yang benar dan berimbang. Sehingga masyarakat tidak mudah panik berlebihan setiap kali terjadi gempa maupun musibah lainnya,” ujarnya.
Narasumber utama Fadhil Abdullah dari Y.PAL menegaskan pentingnya strategi mitigasi bencana berbasis komunitas serta peran lembaga keagamaan dalam mengedukasi masyarakat. Menurutnya, rumah ibadah memiliki peran vital dalam membangun budaya sadar bencana.
“Masjid, gereja, dan rumah ibadah lain adalah pusat peradaban masyarakat. Dari sanalah pesan-pesan kesiapsiagaan dapat disampaikan secara konsisten,” kata Fadhil.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan tokoh agama sangat diperlukan. “Bencana tidak mengenal batas agama, etnis, maupun profesi. Karena itu, membangun ketangguhan bencana adalah tugas bersama,” tandasnya.
Kegiatan FGD ditutup dengan doa bersama agar bangsa Indonesia senantiasa dilindungi dari segala musibah serta diberi kekuatan untuk bangkit menghadapi setiap ujian.