PALU – Total kredit sektoral di Sulawesi Tengah per bulan Maret 2021 telah mencapai Rp17,69 triliun atau mengalami peningkatan sebesar Rp5,30 triliun (42,82% yoy).
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah (Sulteng), Muh Abdul Majid Ikram, di Palu, Senin (26/04), mengatakan, peningkatan angka ini didorong oleh meningkatnya kredit pada sektor listrik, gas, dan air dengan total sebesar Rp4,34 triliun.
“Pada sektor lainnya, kredit pada sektor pertambangan sebesar Rp209 miliar (85,31% yoy), sektor pertanian sebesar Rp2,8 triliun (25,31% yoy), sektor perdagangan sebesar Rp7,4 triliun (5,23% yoy) dan perantara keuangan sebesar Rp160,84 miliar (302,77% yoy),” rincinya.
Secara persentase, lanjut dia, lapangan usaha yang memiliki kredit terbesar adalah perdagangan sebesar 42,25%, gas 24,86%, pertanian 15,87%, konstruksi 3,56% dan industry sebesar 2,48%.
“Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Maret 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 8,2 persen (yoy). Ini sedikit melambat apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 9,96% (yoy),” katanya.
Sementara itu, kata dia, pertumbuhan deposito juga meningkat sebesar 21,93% (yoy) dan tabungan meningkat sebesar 14,67% (yoy).
“Namun giro mengalami penurunan sebesar 16,32 persen (yoy),” ujarnya.
Terkait dampak pandemi Covid-19 saat ini, BI Sulteng juga ikut ambil bagian untuk meringankan beban masyarakat.
BI turut memberikan bantuan berupa paket bahan pokok dan alat kesehatan senilai Rp100 miliar kepada tokoh agama dan pengurus rumah ibadah yang disalurkan melalui Baznas.
Selain itu Bank Indonesia juga rutin menjalankan program Jum`at Berkah dengan memberikan sejumlah paket sembako kepada panti asuhan dan LKS lainnya.
“Saat ini kami juga tengah melakukan identifikasi pemberian program Pengembangan Kapasitas Ekonomi UMKM tahun 2021 dengan perkiraan nominal Rp3 miliar di berbagai kabupaten di Sulawesi Tengah,” tutup Abdul Majid. (RIFAY)