PALU -Kota Palu mencatatkan angka penyaluran kredit terbesar di Sulawesi Tengah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulteng per 31 Januari 2025, total kredit yang disalurkan di Kota Palu mencapai Rp 29,05 triliun atau 49,72 persen dari total kredit di provinsi ini.
Kepala OJK Sulteng Bonny Hardiputra mengatakan, bahwa selain Palu ada empat kabupaten lainnya dengan penyaluran kredit terbesar yakni, ada kota Palu dengar nilai 29,05 triliun atau 49.72 persen, disusul Banggari 13,69 Triliun atau 23,41 persen ,Parimo 3,69 Triliun atau 6,33 persen,Toli- Toli 3.68 Triliun atau 5,27 persen dan Kabupaten Poso 2,30 Triliun atau 3.95 persen.
Meskipun kredit terus tumbuh perbankan tetap menghadapi tantangan dengan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL). Kabupaten Morowali Utara mencatatkan NPL tertinggi dengan angka 6,10 persen, disusul kabupaten Buol 2,28 persen, Touna 2,14 persen, Toli-Toli 1,87 persen, dan Parigi Moutong 1,69 persen.
OJK menegaskan komitmennya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hingga 31 Januari 2025, penyaluran kredit ke UMKM mencapai Rp 17,66 triliun, tumbuh 11,35 persen secara tahunan (yoy).
“Kualitas NPL untuk kredit UMKM masih terjaga di angka 2,71 persen, yang masih jauh di bawah ambang batas 50 persen,” ujar Bonny Hardiputra dalam kegiatan Jurnalis Update TW 1 Tahun 2025 di Sriti Convention Hall, Kamis (20/3).
Komitmen perbankan untuk terus mendorong UMKM diwujudkan dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM pada 31 Januari 2005, posisi penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp 17,66 triliun atau tumbuh 11,35 persen (yoy) dengan kualitas NPL yang masih terjaga sebesar 2,71 persen atau masih di bawah threshold 50 persen,” ujar Bonny Hardiputra.
Selain pertumbuhan kredit sektor pasar modal di Sulteng juga menunjukkan tren positif. Per 31 Januari 2025, jumlah rekening investasi mencapai 153.481 rekening, dengan pertumbuhan year on year sebesar 32,40 persen. Reksa dana masih menjadi instrumen investasi paling diminati, dengan 118.466 rekening atau 77,19 persen dari total rekening investasi di Sulteng.
Dengan pertumbuhan kredit UMKM, dan pasar modal yang terus meningkat OJK optimistis perekonomian Sulawesi Tengah akan semakin kuat dan inklusif.
Reporter: Irma/***